Jakarta, CNBC Indonesia - Mempersiapkan kemerdekaan finansial salah satunya dengan cara berinvestasi untuk mengelola keuangan dan mempersiapkan masa depan. Namun, dunia investasi tidak hanya perihal menempatkan dana dan mengelola keuangan, melainkan juga tentang memahami instrumen yang tersedia.
Salah satu tantangan utama dalam mengelola keuangan adalah melawan inflasi, yaitu penurunan daya beli uang seiring waktu. Instrumen investasi seperti saham, properti, dan emas sering kali memberikan imbal hasil yang mampu mengimbangi bahkan melampaui tingkat inflasi.
Misalnya, saham dari perusahaan yang terus berkembang cenderung menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang.
Sementara properti biasanya mengalami apresiasi nilai seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, investasi menjadi alat penting untuk melindungi nilai kekayaanmu dari dampak inflasi.
Ada beragam pilihan instrumen investasi yang dapat menjadi strategi keuangan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan setiap orang. Setiap instrumen investasi menawarkan keuntungan dan risiko yang berbeda. Dengan demikian, penting untuk mengenal instrumen investasi secara mendalam sebelum mengambil keputusan.
Berikut ini jenis-jenis instrumen investasi untuk melawan inflasi :
1. Saham
Saham adalah instrumen investasi yang mewakili kepemilikan di sebuah perusahaan.
Dengan membeli saham, Anda dapat menjadi bagian dari pemilik perusahaan sesuai dengan nilai yang dibeli.
Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi, terutama dari capital gain dan dividen, tetapi juga memiliki risiko tinggi akibat fluktuasi pasar.
2. Properti
Investasi properti, seperti rumah, apartemen, atau tanah, menawarkan keuntungan jangka panjang dari kenaikan nilai aset.
Nilai investasi ini juga diprediksi stabil dan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Meskipun membutuhkan modal besar, properti memiliki keunggulan berupa stabilitas dan potensi pendapatan pasif dari sewa.
3. Logam Mulia atau Emas
Logam mulia, seperti emas, adalah instrumen investasi klasik yang sering dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
Risiko investasi di emas ini relatif rendah, tetapi keuntungan biasanya tidak sebesar instrumen lain.
Meski begitu, banyak orang yang menjadikan instrumen ini sebagai investasi paling aman bila membutuhkan dana darurat.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Miris! Warga RI Lebih Tertarik Judol Dibanding Saham
Next Article BRIS Proyeksi Aset Sektor Keuangan Syariah Tembus Rp3.000 T di 2025