Dr. Azizy Gladylola Mastura: Jejak Bakti Sang Putri Jenderal di Medan Kemanusiaan

1 month ago 15
Features

 Jejak Bakti Sang Putri Jenderal di Medan Kemanusiaan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

Sinar mentari pagi menyinari Graha Sabha Pramana, Universitas Gadah Mada, menyaksikan momen sakral: upacara sumpah dokter periode IV Tahun Akademik 2024/2025.

Di antara puluhan dokter muda yang dilantik, terdapat sosok istimewa: dr. Azizy Gladylola Mastura, putri kedua Mayjen Achmad Daniel Chardin, mantan Pangdam I/Bukit Barisan dan mantan Kasdam Iskandar Muda.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Hari ini bukan hanya pencapaian pribadi Azizy, melainkan juga buah dari doa dan perjuangan panjang keluarga.

“Lusa Sumpah Dokter puteri saya ke-2, Azizy… Alhamdulillah… Siap untuk memulai pengabdiannya untuk masyarakat yang butuh kemampuan dokter. Semoga berkah… Aamiin YRA…,” tulis Mayjen Achmad Daniel Chardin dalam pesan singkat yang sarat makna, menggambarkan kebahagiaan dan harapannya.

Perjalanan Azizy menuju mimbar pengabdian ini tak lepas dari kerja keras dan dedikasi. Bertahun-tahun ia melewati ujian, bergelut di laboratorium dan ruang kuliah, menempa dirinya untuk menjadi seorang dokter yang tak hanya cerdas, tetapi juga berempati dan rendah hati.

“Dengan penuh rasa syukur, kami persembahkan: dr. Azizy Gladylola Mastura. Di awal langkahnya menggapai asa, wujudkan bakti pada sesama,” ungkap keluarga, mengungkapkan rasa bangga dan harapan akan pengabdiannya.

Warisan Pengabdian: Dari Medan Tempur ke Medan Kemanusiaan

Darah pengabdian mengalir kuat dalam diri Azizy. Ia mewarisi jiwa disiplin dan dedikasi ayahnya, seorang jenderal yang bertugas di medan tempur. Namun, Azizy memilih medan perjuangan yang berbeda: medan kemanusiaan.

Ia memilih mengabdi kepada masyarakat melalui ilmu dan layanan medis, memberikan penyembuhan dan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Menjadi dokter baginya bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa untuk memahami dan meringankan penderitaan sesama.

Sumpah Dokter: Janji Suci di Awal Perjalanan

Upacara sumpah dokter bukanlah sekadar seremonial akademik. Ini adalah momen krusial, titik awal perjalanan panjang Azizy dalam mengabdikan diri pada sumpah moral dan kemanusiaan.

Gelar dokter yang diraihnya bukanlah tujuan akhir, melainkan bekal untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Di hadapan para dosen, keluarga, dan Tuhan, Azizy telah mengucapkan sumpahnya, menandai komitmennya untuk menggunakan ilmu dan keahliannya dalam melayani dan menyembuhkan.

Semoga langkah dr. Azizy Gladylola Mastura diiringi keberkahan dan menjadi berkah bagi banyak orang. Pengabdiannya yang tulus akan menjadi penerus jejak bakti, menghubungkan warisan pengabdian ayahnya di medan tempur dengan pengabdiannya di medan kemanusiaan. Semua atas izin Mu ya Nur Hu Limpah. Aamiin****

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |