
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): Tim dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) memberikan pelatihan pembuatan bakso sehat bagi pelaku UMKM di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang mengusung tema “Ekonomi dan Sosial” dalam upaya mendukung pengembangan usaha kecil dan peningkatan kualitas pangan lokal.
Pelatihan yang digelar di Jalan Perkutut, Gang Masjid Ujung, ini dipimpin oleh tiga dosen USU: Dr. Nurjama’yah Br. Ketaren, S.Pt, M.Si, Dr. Usman Budi, S.Pt., M.Si, dan Dr. Ade Trisna, S.Pt, MM. Mereka didampingi oleh mahasiswa Program Studi Peternakan USU, antara lain Ngonda Sari Harahap, Ista Maria Tamba, Grace Brigita Ruth Novianti Nababan, Novelin Panjaitan, dan Bronson M. Simanjuntak.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dalam pelatihan tersebut, para pelaku UMKM diberikan edukasi tentang penggunaan sari bawang putih sebagai pengawet alami bakso. Hal ini menjawab permasalahan utama yang dialami pedagang, yakni bakso yang cepat basi ketika disimpan di suhu ruang. Biasanya, bakso yang dibuat pagi hari sudah berlendir dan berbau pada sore harinya.
“Bawang putih mengandung senyawa alicin yang memiliki efek antimikroba, antivirus, dan antioksidan. Ini sangat cocok sebagai alternatif pengawet alami dibandingkan bahan kimia berbahaya seperti formalin,” jelas Dr. Nurjama’yah.
Selain berfungsi sebagai pengawet alami, bawang putih juga mampu meningkatkan cita rasa bakso secara alami tanpa perlu menggunakan penyedap buatan seperti MSG, sasa, atau roiko, yang diketahui berisiko bagi kesehatan.
Tidak hanya fokus pada produksi, tim pengabdian juga membekali pelaku UMKM dengan strategi pemasaran modern melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Selama ini, penjualan bakso UMKM di kawasan Helvetia masih terbatas di lingkungan sekolah, dengan konsumen utama adalah anak-anak.
“Dengan peningkatan kualitas dan strategi pemasaran digital, cakupan konsumen bisa diperluas ke kalangan masyarakat yang lebih luas,” ujar Dr. Usman Budi.
Tim pengabdian juga mendorong pengemasan produk bakso yang lebih menarik melalui penggunaan stiker pada cup, serta variasi kuah dan penyajian untuk menarik minat pembeli.
Dalam pelatihan ini, peserta juga diperkenalkan dengan pemanfaatan berbagai rempah lokal seperti jahe, lengkuas, daun bawang, serta bawang merah dan bawang putih goreng. Bahan-bahan ini tidak hanya meningkatkan cita rasa, tapi juga memperpanjang masa simpan bakso secara alami.
Selain penyuluhan langsung, tim juga membagikan leaflet dan buku panduan pembuatan bakso sehat. Buku ini memuat teknik marinasi dengan sari bawang putih dan penggunaan bahan tambahan pangan alami lainnya seperti garam dan gula.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM bakso, baik dari sisi kualitas produk maupun perluasan pasar. Dengan meningkatnya daya tahan dan kelezatan bakso, serta promosi melalui media sosial, usaha mereka diharapkan lebih berkembang dan memberikan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan keluarga.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tapi juga pendampingan dan evaluasi berkelanjutan agar usaha ini benar-benar bisa berkembang,” tutup Dr. Ade Trisna. (h02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.