Daun Surga dari Kalimantan Ini Diburu Dunia, Apa Khasiatnya?

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu tanaman asal Kalimantan menjadi buruan banyak negara di dunia. Tanaman kratom atau mitragyna speciosa yang dijuluki "daun surga" ini juga memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor Indonesia, khususnya ke Amerika Serikat.

Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Kratom Indonesia sangat mendominasi pasar di Negeri Paman Sam. "Ternyata 96% impor Kratom ke Amerika Serikat adalah dari Indonesia," ungkap Rosan dalam acara seminar di Menara Kadin Kuningan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Kratom adalah tanaman yang tumbuh di Kalimantan yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk pengobatan atau medis.

Selain AS, Eropa menjadi pasar besar lainnya untuk tanaman Kratom.

Status perdagangan kratom di Indonesia

Perlu diketahui, meski Indonesia sudah mengekspor kratom, tanaman ini sendiri belum dijual secara bebas di dalam negeri. Penyebabnya karena kratom sebelumnya sempat masuk dalam daftar narkotika golongan 1, yang berarti peredarannya sangat dibatasi. Namun, setelah melalui berbagai kajian dan pertimbangan pemerintah, statusnya kini berubah.

"Jadi belum ada peraturan yang terkait dengan perdagangan di dalam negeri. Ini kan untuk ekspor semua," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, belum lama ini.

Manfaat dan khasiat kratom

Mengutip WebMD, kratom adalah pohon dari keluarga kopi yang berasal dari Asia Tenggara. Dikenal juga sebagai Mitragyna speciosa, tanaman ini tumbuh di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Daunnya dikeringkan dan digunakan untuk membuat teh atau dimasukkan ke dalam kapsul untuk dijual sebagai suplemen. Daun kratom juga dapat dihisap seperti tembakau.

Penggunaan kratom yang paling umum adalah untuk menghilangkan rasa sakit, depresi, dan kecanduan opioid. Dua senyawa paling aktif yang ditemukan dalam kratom - mitragynine dan 7-hydroxymitragynine - bekerja pada reseptor opioid tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.

Penelitian awal menunjukkan bahwa kratom berpotensi sebagai antidepresan dan penekan rasa lapar. Dalam satu penelitian pada hewan, para peneliti menemukan bahwa kratom menurunkan kadar kortikosteron pada tikus. Meningkatnya kadar kortikosteron hanyalah salah satu perubahan pada zat kimia otak yang dapat terlihat pada depresi.

Dalam penelitian lain yang dilakukan pada tikus, kratom menekan rasa lapar dengan menghambat hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab atas nafsu makan. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk melihat apakah kratom memiliki efek serupa.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Revolusi Perawatan Kulit Lewat Inovasi Sains & Bahan Alami

Next Article Indonesia Punya "Daun Surga" Kratom yang Diburu Dunia, Ini Khasiatnya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |