Dapat Suntikan Rp 10 T dari Purbaya, Ini Respons Bos BSI (BRIS)

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengapresiasi penempatan dana Rp 10 triliun dari Kementerian Keuangan yang kini dipimpin oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan secara umum di sektor perbankan hal ini dapat mengurangi tekanan di perbankan sebagai dampak geopolitik global.

"Kami di BSI dapat Rp 10 triliun, yang pasti ini akan perkuat Financing to Deposit Ratio (FDR) kami, dan kami juga akan bisa meningkatkan pembiayaan ke sektor riil," ungkap Anggoro kepada Media dalam Press Conference Kinerja Triwulan II Tahun 2025 PT Bank Syariah Indonesia Tbk secara daring, Senin (22/9/2025).

Secara rinci, Anggoro menjelaskan bahwa BSI fokus pada produk syariah dan ekosistem, serta mendukung value chain di bisnis ekosistem islam, seperti makanan halal, fesyen halal, dan wisata halal.

"Harapannya dana tersebut bisa menggerakkan ekonomi nasional dan kesejahteraan nasional," jelas Anggoro.

Adapun untuk FDR BSI naik dari semula 61% dan sejalan dengan penurunan BI Rate saat ini naik menjadi 86%. Anggoro pun memastikan bahwa BSI optimis terus positif hingga akhir tahun untuk segmen-segmen retail yang tangguh dan kredit yang tersalurkan secara aman di masyarakat.

Untuk diketahui, per Juni 2025, laba BSI tumbuh solid di angka 10,21% (YOY) mencapai Rp3,74 triliun (audited). Adapun pembiayaan BSI tumbuh lebih tinggi dari industri perbankan nasional yakni pada level 13,93% (YoY) dengan outstanding mencapai Rp293,24 triliun. Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen Ritel dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp211,78 triliun yang mengomposisi 72,22%, disusul segmen Wholesale sebesar 27,78%.

Pembiayaan bisnis emas BSI melesat 88,25% (YoY) mencapai Rp16,88 triliun yang terdiri atas Cicil Emas Rp9,09 triliun tumbuh 155,41% (YoY), dan Gadai Emas Rp7,79 triliun tumbuh 44,08% (YoY). Melesatnya pembiayaan emas mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 16,20% dengan oustanding Rp162,19 triliun.

Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,87% membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22%. Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten dengan Tabungan sebagai engine growth, sehingga menjaga komposisi Dana Murah (CASA) di level 61,78% atau Rp199,48 triliun.

Ekosistem payroll dan haji terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83% (YoY) mencapai Rp323 triliun. Tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71% (YoY).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luncurkan BEWIZE, BSI Bidik Pertumbuhan Nasabah Korporat Hingga 50%

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |