Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka peluang besar untuk membantu PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS). Namun, Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria mengatakan, perbaikan KRAS tidak cukup melalui suntikan dana saja, melainkan bisnis secara keseluruhan.
"Perbaikannya tidak bisa cukup dengan uang, tetapi kita mesti melakukan turnaround terhadap bisnisnya," ujarnya saat ditemui di Kantor Garuda Indonesia Cengkareng, Tangerang, Kamis (13/11).
Dony mengatakan, Danantara akan meninjau ulang setiap bisnis KRAS agar berada pada jalur bisnis yang benar. Dalam hal ini, Danantara akan melakukan analisis biaya pokok produksi (COGS), EBITDA, hingga kontribusi margin. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar memiliki prospek bisnis yang sehat.
"Jadi yang kami lakukan itu mereview setiap bisnisnya dulu. Kalau dia sudah masuk ke dalam model yang benar, baru kita hitung berapa kebutuhannya," ungkapnya.
Selain itu, Dony juga meminta komitmen manajemen untuk melakukan efisiensi dan pemangkasan biaya operasional serta perhitungan bisnisnya. Sebab, bantuan yang akan dilakukan akan percuma jika model bisnis dan komitmen manejemen tidak sejalan dengan apa yang diharapkan Danantara.
"Ada kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan oleh direksinya, tentu saja, untuk bisa melakukan proses itu, kan. Kalau direksinya nggak komit melakukan, misalnya, pemotongan cost, efisiensi, ya prasaratnya dulu," sebutnya.
Dony mengatakan, untuk mendapatkan suntikan dana perlu memenuhi sejumlah syarat dan masuk pada model bisnis yang benar.
"Kita tentu saja sebelum melakukan proses ini, kita meminta mereka untuk melakukan beberapa syarat. Terutama sekali masuk ke dalam modeling yang benar. Kalau setelah kita hitung contribution margin-nya positif, dia mampu untuk menutup fixed cost-nya, baru kita lakukan," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam memperbaiki KRAS, Danantara akan memberikan pinjaman dana Rp 8,28 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja. Bantuan dana tersebut menjadi bagian dari proses restrukturisasi KRAS.
Dalam jangka pendek akan dipenuhi dalam bentuk Pinjaman Pemegang Saham (PPS) senilai US$ 250 juta.
Selanjutnya, KRAS akan mengajukan tambahan hingga US$ 500 juta dalam bentuk lainnya untuk penyelesaian atau penyelamatan restrukturisasi perseroan setelah mendapatkan kesepakatan dengan pihak perbankan.
Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan operasional utama, antara lain, pembelian bahan baku berupa slab baja untuk pabrik HSM, hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil full hard (CRC F/H) pabrik CRM PT KBI, HRC pabrik pipa baja PT KPI, serta produk baja turunan.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Plaza Mandiri Disulap Jadi Kantor Baru Danantara

2 hours ago
2

















































