Jakarta, CNBC Indonesia - China berupaya membalas dendam perlakuan tak menyenangkan dalam berbagai hal yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Kementerian Perdagangan China disebut tengah melakukan penyidikan pada kebijakan yang dilakukan oleh musuh bebuyutannya itu.
Penyelidkan anti-diskriminasi itu dilakukan terkait kebijakan perdagangan AS pada chip dan dugaan praktik dumping, dikutip dari Reuters, Senin (15/9/2025).
Investigasi akan menyelidiki apakah AS melakukan diskriminasi pada perusahaan-perusahaan dari China terkait kebijakan perdagangan chip. Sementara untuk penyidikan kedua terkait dugaan dumping pada impor sejumlah chip analog AS untuk sejumlah perangkat, seperti alat bantu dengar, router Wifi, dan sensor suhu.
Sejumlah kebijakan yang diterbitkan AS menyasar China selama beberapa tahun terakhir. Termasuk untuk pembatasan chip dan kontrol ekspor beberapa produk lain.
Menurut Kementerian Perdagangan China, praktik itu diskriminatif karena mengekang dan menekan pengembangan industri teknologi tinggi lokal misalnya chip komputasi dan AI.
Penyidikan China dilakukan saat perundingan putaran baru dua negara tengah dilakukan di Madrid, Spanyol. Dialog dimulai pada 14 hingga 17 September 2025.
Kementerian Perdagangan mengatakan China dan AS membahas isu ekonomi dan perdagangan. Termasuk tarif AS, kontrol ekspor, dan kebijakan untuk TikTok.
China juga meminta AS memperbaiki praktik keliru yang dilakukan. Selain itu menghentikan perlakukan penindasan pada perusahaan-perusahaan asal China.
Bahkan Beijing tak segan-segan mengambil langkah tegas untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan lokalnya jika AS terus-terusan melancarkan kampanye pemblokiran dan pembatasan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Diramal Jadi Raja Pasar Chip, Ini Pemicunya