Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan Jakarta bisa menembus peringkat 50 top dunia untuk kota global. Hal ini ditegaskan dalam acara Indonesia Sport Summit (ISS) 2025 di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada Sabtu (6/12/2025).
"Jakarta sekarang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi top 50 global dunia," ujar Pramono.
Selama hampir 10 bulan memimpin Jakarta, Pramono menyebut pihaknya berhasil menaikkan ranking Jakarta dari 74 ke 71. Dia optimistis bisa mewujudkan mimpi memasukkan Jakarta dalam daftar Top 50 Kota Global.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari melanjutkan dan mengevaluasi proyek-proyek dari gubernur sebelumnya hingga kolaborasi dengan beberapa pihak terkait.
Sebagai contoh, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar tiang-tiang proyek monorel yang membentang di sepanjang Jalan Rasuna Said. Proyek yang berlangsung pada pertengahan 2000-an tersebut tidak berlanjut, namun kini bekas tiang monorel masih ada.
"Jadi jalan Rasuna Said nanti akan menjadi lebih baik. Yang jelas, monorelnya hilang semua dan yang paling utama adalah saya ingin memperindah Jakarta dari setiap sudut yang ada," ujar dia.
Pemprov DKI Jakarta juga akan melanjutkan proyek Rumah Sakit Sumber Waras yang berstandar internasional. Bahkan, Pramono bilang pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjadikan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemprov DKI Jakarta juga sudah mengajukan surat kepada Presiden Prabowo Subianto terkait proyek tersebut.
Pramono bilang, Pemprov DKI Jakarta juga ingin mendorong sport tourism sebagai langkah supaya Jakarta dapat menjadi kota global. Dalam dua tahun ke depan atau 2027 nanti, Pramono ingin agenda olahraga seperti Jakarta International Marathon atau Jakarta Running Festival dapat naik kelas. Tahun ini, pelaksanaan kedua ajang kompetisi lari tersebut berjalan sukses. Jakarta Running Festival diikuti hampir 31.000 peserta, sedangkan Jakarta International Marathon mencapai 35.000 peserta.
"Saya sudah minta Jakarta International Marathon di tahun 2026 ini harus bisa 40.000 dan nanti di tahun 2027 ketika Jakarta 500 tahun maka harus bisa 50.000 dan yang penting hadiahnya kita naikin. Sebab, itu syarat bisa menjadi major marathon, kalau kemudian hadiahnya juga kompetitif dan untuk itu saya yakin bisa," ungkap dia.
Masih berkaitan dengan sportourism, Pemprov DKI Jakarta sedang mempersiapkan kawasan Ancol sebagai The Next Sport Hub sekaligus mengintegrasikannya dengan Jakarta International Stadium (JIS). Dengan terhubungnya Ancol dan JIS, nantinya semua orang tidak boleh parkir kendaraan di depan JIS ketika menonton sepak bola atau konser musik. Area parkir kendaraan akan dipindahkan ke Ancol. Selain itu, tidak lama lagi stasiun JIS akan dioperasikan, sehingga akan memudahkan masyarakat yang pergi ke JIS dengan Commuter Line.
Di samping itu, Jakarta International Velodrome juga akan diperkuat perannya sebagai pusat olahraga terkait berkuda. Di sana juga sudah terdapat kuda-kuda yang telah terlatih untuk kebutuhan para atlet.
"Dalam kesempatan yang terbuka ini, saya juga sudah menawarkan olahraga apa saja yang bersifat internasional yang selama bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan Jakarta dan menguntungkan secara finansial, silahkan menggunakan Jakarta," terang dia.
Pemprov DKI Jakarta juga memperindah taman-taman. Dalam hal ini, pihak pemerintah mengusung konsep Taman Bendera Pusaka yang sudah menghubungkan tiga taman di Jakarta Selatan, yaitu Taman Ayodya, Langsat, dan Leuser. Setelah itu, Taman Barito juga akan direvitalisasi dengan konsep Taman Bendera Pusaka. Nantinya, taman-taman ini akan memiliki fasilitas jogging track, lapangan tenis, hingga lapangan padel yang bisa diakses seluruh kalangan masyarakat Jakarta.
Tak hanya itu, Pramono juga sudah memerintahkan agar area kolong jalan tol di Jakarta bisa dimanfaatkan untuk taman dengan fasilitas bermain sepatu roda, skateboard, hingga fitness.
Fasilitas parkir juga tak luput dari perhatian Gubernur DKI. Dia hendak mengembangkan kawasan lapangan Blok S di Jakarta Selatan tak hanya sekadar lapangan sepak bola saja, melainkan juga disediakan venue untuk parkir kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Senopati dan Gunawarman, terutama ketika akhir pekan.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan berkolaborasi dengan memanfaatkan tanah yang dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di Blok S sebagai gedung parkir kendaraan.
"Begitu Valet Parking dua tempat ini sudah bisa dilakukan, maka saya akan mengeluarkan Pergub. Semua gak boleh lagi parkir di jalan. Parkirnya harus di restorannya masing-masing. Di luarnya itu parkirnya di mana Blok S dan tempatnya Jakpro," jelas dia.
Pemprov DKI Jakarta juga berupaya membenahi masalah administrasi yang selama ini kerap menjadi penghalang proyek strategis di Jakarta. Hal ini telah dibuktikan dengan mudahnya Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola dana Koefisien Luas Bangunan (KLB) yang berasal dari kompensasi pengembang swasta kepada pemerintah karena membangun gedung yang melebihi batas jumlah lantai yang ditentukan.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggunakan dana KLB dari Wisma Nusantara untuk membangun infrastruktur penghubung transportasi MRT dengan beberapa gedung di sekitar kawasan Bundaran HI, seperti Hotel Pullman, Grand Hyatt, Kempinski, dan Mandarin.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

3 hours ago
1

















































