Camat Padangsidimpun Tenggara Edukasi Warga Lahirkan Generasi Emas

5 hours ago 2
Sumut

Camat Padangsidimpun Tenggara Edukasi Warga Lahirkan Generasi Emas Camat Padangsidimpun Tenggara, Kota Padangsidimpun, Eka Yanti Batubara, Kepala Puskesmas Pijorkoling Ruslayni Pandia, Koordinaor KB Padangsidimpun Tenggara Noviana Levi dan Kades Huta Koje foto bersama dengan peserta sosialisasi pencegahan stunting, Kamis (3/7). Waspada/Mohot Lubis

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Camat Padangsidimpun Tenggara, Kota Padangsidimpun, Eka Yanti Batubara memberikan edukasi kepada warga Desa Huta Koje untuk lahirkan generasi emas demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

“Peduli terhadap stunting merupakan salah satu upaya untuk melahirkan generasi sehat sehingga upaya untuk mewujudkan generasi emas sekaligus Indonesia emas tahun 2045,” kata Camat Padangsidimpun Tenggara, Eka Yanti Batubara dalam sosialisasi pencegahan stunting di Aula Kantor Kepalan Desa Huta Koje, Padangsidimpun, Kamis (3/7).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sosialisasi pencegahan stunting yang dilanjutkan dengan sosialisasi Keluarga Berencana dibuka Kepala Desa Huta Koje Aspan Siregar. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya peduli terhadap masa depan generasi.

Camat menjelaslan, terjadinya stunting pada anak diakibatkan kekurangan gizi, infeksi berulang, sanitasi buruk dan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap gizi dan berbagai hal yang jadi penyebab stunting pada anak.

Menurutnya stunting dapat dicegah dengan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, memberikan tambahan pendamping ASI, peningkatan sanitasi dan akses air bersih serta pendidikan dan pelatihan pencegahan stunting.

Kepala Puskesmas Pijorkoling Ruslayni Pandia menuturkan bahwa salah satu hal yangbsangat oenting untuk diperhatikan seorang ibu adalah masa kehamilan sembilan bulan ditambah 2 tahun kelahiran karena masa ini merupakan masa emas bagi anak.

Dijelaskan, ciri anak yang stunting antara lain memiliki tubuh yang pendek dari standard tinggi badan anak seusianya, berat badan yang lebih ringan dari standard anak seusianya, pertumbuhan tulang lambat dan mudah terserang penyalit.”Pencegahan stunting dimulai dari usia calon pengantin,” ucapnya.

Menurutnya, stunting dapat dicegah dan bukan hal yang memalukan sehingga orang tua yang anaknya dikategoeikan stunting tidak perlu malu.”Stunting itu dapat dicegah, jadi jangan malu, anak dibilang stunting,” ucapnya.

Koordinator KB Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Noviana Lepi mengungkapkan salah satu penyebab stunting termasuk pernikahan dini.” Pernikahan dini dapat disebabkan akibat pengaruh lingkungan, ekonomi dan orang tua,” ungkapnya.

Noviaana Lepi mengungkapkan, keluarga risiko sunting di Desa Hut Koje sebanyak 13 kepala keluarga. Sedangkan sasaran Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kota Padangsidimpun sebanyak 862 kepala keluarga.(a39)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |