Bukan Pasar Utama, Tapi Begini Efek Tarif Trump ke Ekspor Batu Bara RI

4 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Muhammad Ishak mengungkapkan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menetapkan tarif impor dari Indonesia menjadi 32% akan berdampak ke sejumlah sektor. Beberapa diantaranya seperti komoditas batu bara dan nikel.

Ishak mengakui meski jumlah ekspor batu bara dan nikel dari RI ke AS sejatinya tergolong kecil, namun jika permintaan global terhadap kedua komoditas tersebut berkurang maka harga komoditas global berpotensi tertekan. Sementara, apabila China terkena tarif lebih tinggi (34%), maka rantai pasok juga akan terganggu.

"Dan ini bisa bikin harga nikel olahan dari Indonesia yang diekspor via China ke AS naik. Harga EV akan meningkatkan sehingga akan menurunkan permintaan EV di AS," kata Ishak kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/4/2025).

Menurut Ishak, apabila harga komoditas global turun, maka pendapatan RI dari ekspor juga berpotensi ikut tertekan. Hal ini akan memberikan dampak yang signifikan mulai dari rupiah yang melemah dan pendapatan dari perusahaan tambang menurun.

"Perusahaan tambang kecil bisa ketar-ketir, rupiah bisa tertekan kalau ekspor lesu, soalnya dolar AS bakal menguat. Ini bikin utang luar negeri kita lebih berat. Ada risiko PHK di sektor pertambangan kalau permintaan global anjlok, apalagi buat batu bara yang pasarnya sensitif," kata Ishak.

Namun, RI juga dapat memanfaatkan kebijakan tarif impor AS dengan memperluas pasar ke negara lain. Beberapa contohnya seperti Eropa atau Afrika.

"RI dapat memanfaatkan peluang untuk diversifikasi pasar. Kalau AS susah, kita bisa menggenjot ekspor ke Eropa, Timur Tengah, atau Afrika yang sedang haus komoditas," kata Ishak.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Mineral Strategis di Tengah Gejolak Geopolitik

Next Article Dilantik Senin, Ini Sederet Skandal Trump: Penipuan Pajak-Model Porno

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |