BPJN Dan Pemkab Agara Berjibaku Tembuskan Jalan Ke Wilayah Terisolir

3 hours ago 1

KUTACANE (Waspada.id): Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan Pemkab Aceh Tenggara, berjibaku membuka dan menghubungkan jalan putus akibat banjir sungai dan banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara.

Keseriusan Pemkab Agara dan pihak BPJN terlihat dari cepat terhubungnya beberapa wilayah yang sempat terputus total, akibat musibah banjir seperti di Kute (Desa) Bener Bepapah dan Seldok Lawe Penanggalan Kecamatan Ketambe, yang telah terhubung 3 hari setelah banjir memutuskan akses jalan nasional di kedua desa tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Beberapa hari kemudian, BPJN Dan Pemkab Agara kembali berhasil membuka dan menghubungkan akses jalan di Desa Leuser menuju Ketambe yang putus total, akibat jalan nasional amblas ke dasar Sungai Alas dengan menimbun arus Sungai Alas.

“Alhamdulillah, hanya dalam beberapa hari paska banjir yang terjadi 27 sampai 29 November lalu, Kute Ketambe sudah bisa dicapai, setelah jalan nasional yang amblas di Kute Lak-lak Leuser ditimbun pihak berkompeten,” ujar Sabarudin.

Terhubungnya jalan Leuser menuju Ketambe yang sebelumnya harus mendaki lewat gunung dan jalan sempit, membuat distribusi bantuan logistik ke lokasi terdampak banjir bisa disalurkan pada korban terdampak banjir karena kendaraan roda empat dan truck bisa melintasi jalan nasional.

Sahudin, warga Kecamatan Ketambe mengucapkan rasa syukur dan terima kasih, karena selain jalan nasional Lak-lak Leuser menuju Ketambe telah tembus, Kute Simpur Jaya juga sudah bisa dicapai kenderaan bermotor berbadan uang bisa mengangkut bantuan logistik pada korban terdampak banjir.

Jalan nasional di Lawe Mengkudu putus dan amblas digerus sungai dan banjir Sungai Alas.(Waspada/Ali Amran).

“Sebelumnya, jalan menuju Simpur Jaya ini, hanya bisa dicapai dengan kenderaan roda dua, itu pun harus melewati lambung gunung yang sempit, licin dan terjal, sedikit saja lengah pasti terperosok masuk jurang,” sambung Sahbudin warga Kute Simpur Jaya Kecamatan Ketambe.

Alhamdulillah, saat ini tinggal Kute Rumah Bundar, desa perbatasan Agara dengan Gayo Lues lagi yang tak bisa diakses dengan kenderaan roda dua dan roda empat, karena badan jalan semuanya telah amblas.

Fajriansyah, salah seorang pegiat yang sangat peduli terhadap dampak banjir sungai di Aceh Tenggara, memuji gerak cepat Bupati dan Pemkab serta Pihak BPJN dalam memperbaiki dan menormalkan jalan nasional ruas Kutacane- batas Gayo Lues yang putus total, akibat bencana alam banjir yang mbuat jalan nasional putus dan amblas pada puluhan titik.

Warga bangga dan percaya pada Bupati Salim Fakhry, Pemkab dan pihak BPJN yang sangat peduli dan siaga menurunkan puluhan alat berat ke lokasi banjir di Kecamatan Ketambe, sehingga Desa Bener Bepapah, Seldok Lawe Penanggalan, Lak-lak, Ketambe dan Kute Simpur Jaya yang sebelumnya terisolasi, akhirnya terhubung dengan dunia luar.

Bupati HM Salim Fakhry didampingi Kalaksa, Mohd. Asbi kepada Waspada.Id, Jumat (12/12) mengatakan, sejak awal terjadinya banjir di beberapa wilayah Aceh Tenggara, telah berkoordinasi dan memerintahkan BPBD dan PUPR Agara, agar siaga dan serius melakukan penanganan dampak banjir sertaenurunkan semua alat berat yang ada, agar jalan nasional jangan berlama-lama putus dan warga segera lepas dari keterisoliran akibat badan jalan nasional yang putus dan amblas pada puluhan titik.

“Ada 9 alat berat yang kita turunkan ke lokasi terdampak banjir, alat BPBD 2 unit, alat swasta 4 escavator, escavator mini 1 unit, DT 2 swasta dan
DT dari Pak Damdim 2 unit,” ujar Kalaksa Asbi Selian.

PPK ruas jalan nasional batas Gayo Lues- Kutacane- Batas Sumut, Jaya Yuliadi menambahkan, saat ini pihak Balai Jalnas terus bekerjasama dengan Pemkab Agara melalui BDBD dan PUPR, memperbaiki ruas jalan nasional Kutacane-Batas Gayo Lues dan menghubungkan akses jalan yang putus total dan amblas ke dasar Sungai Alas.

Saat ini, tinggal akses jalan Simpur Jaya menuju Rumah Bundar lagi yang belum bisa diakses dengan kenderaan roda dua dan roda empat, karena badan jalan yang ada semuanya telah amblas dan hanyut ditelan arus Sungai Alas.

Untuk itu, lanjut Jaya, agar akses jalan Simpur – Rumah Bundar menuju Gayo Lues terbuka lagi, dalam beberapa hari ini bersama pihak BPBD Agara, akan memindahkan arus Sungai Alas ke arah barat lagi atau ke aliran semula sebelum terjadinya banjir.

“Kita akan mencoba memaksimal waktu yang ada, dan berusaha secepatnya menormalkan akses jalan nasional ruas Kutacane-Batas Gayo Lues, kendati memang kondisinya sangat sulit karena banyaknya titik ruas jalan yang amblas, hilang dan rusak serta putus total,” sebutnya.

Paling tidak, kata dia, dalam waktu 12 hari banyak desa yang jalannya putus, kini mulai berhasil terhubung dan bisa dimasuki kendaraan roda empat dan truk berbadan besar.

Terkait akses jalan dari pinggir Sungai Alas dari Kute Ketambe menuju Simpur, Jaya mengatakan itu hanya bersifat sementara saja. Namun yang permanen akan dikembalikan lagi ke jalur utama lewat bukit kafe tingir. Sekarang pihak Pemkab sedang kompromi dan menegoisasikan dengan pemilik tanah yang akan dijadikan sebagai jalur ruas jalan nasional di Ketambe.(id79)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |