Banjir Bandang Sumatra Hilangkan 22 Desa

4 hours ago 2
AcehHeadlinesNusantaraSumut

29 Desember 202529 Desember 2025

Sebanyak 1.580 Kantor Desa Terdampak

Banjir Bandang Sumatra Hilangkan 22 Desa Desa Sekumur Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang salah satu desa yang rata diterjang banjir bandang akhir November 2025 lalu. Waspada.id/Muhammad Hanafiah

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada.id): Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan sebanyak 22 desa hilang imbas banjir bandang dan longsor yang menerjang Aceh, Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar).

Tito menyampaikan desa yang paling banyak hilang di Aceh, lalu Sumut, dan Sumbar.

“Karena memang data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22. Di Aceh ada 13 hilang, tersapu. Di Sumatra Utara ada 8. Sumatra Barat ada satu,” kata Tito di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (29/12).

Salah satu masjid yang tersisa di Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang saat masih belum dibersihkan pasca banjir bandang akhir November lalu.Waspada.id/Muhammad Hanafiah

Selain itu, Tito menyampaikan kantor desa yang terdampak bencana di tiga provinsi tersebut juga cukup tinggi, mencapai 1.580 kantor desa.

Ia mengatakan jumlah tertinggi dari keseluruhan kantor desa terdampak itu terletak di Aceh hingga 1.455, lalu Sumut 93, dan Sumbar 32 unit.

Masjid yang merupakan salah satu bangunan yang tersisa di Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang, pasca banjir dua pekan lalu sudah bisa digunakan untuk shalat Jumat perdana. Foto saat tim Dompet Dhuafa melakukan pembersihan di rumah ibadah umat muslim yang tetap berdiri kokoh tersebut. Dok Tim Dompet Dhuafa

“Artinya, desanya enggak jalan pemerintahannya,” ucapnya.

Tito memastikan pemerintah takkan tinggal diam dalam menangani bencana ini. Ia menyampaikan sejak telah menerjunkan sembilan tim dalam membantu warga terdampak mengurus dokumen kependudukan mereka yang hilang.

“Mulai dari Kartu Keluarga, KTP elektronik, ada juga akta kelahiran, akta kematian, dan lain-lain yang diperlukan di dalam data itu,” ujarnya.

Shalat Jumat perdana di Masjid Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, dua pekan lalu. Dok Tim Dompet Dhuafa

Selain itu, Tito menyebut Kemendagri juga berencana mengirimkan sekitar 1.054 Praja IPDN untuk membantu warga terdampak di lokasi bencana mulai 3 Januari 2026 pekan depan.

“Selama sebulan mereka akan bekerja di daerah yang paling berat terdampak, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Utara,” ucap dia.(cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |