Jakarta, CNBC Indonesia - Lobak menjadi salah satu jenis jenis sayuran yang sering muncul dalam hidangan masakan Asia. Mengonsumsi lobak baik untuk kesehatan karena kaya akan antioksidan alami seperti vitamin C dan senyawa tumbuhan aktif yang membantu menangkal radikal bebas.
Antioksidan ini berperan penting dalam mencegah kerusakan sel, memperlambat tanda-tanda penuaan dini, serta mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker serviks, payudara, prostat, hati, dan paru-paru.
Tanaman ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan warna umbinya, seperti lobak putih, lobak merah, lobak ungu, dan lobak hitam. Di antara semuanya, lobak putih adalah jenis yang paling populer dan paling sering digunakan dalam berbagai masakan.
Meski demikian, mengonsumsi lobak secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan sehingga tidak disarankan. Berikut ini adalah efek sampingnya yang dikutip dari WebMD.
1. Adanya reaksi alergi
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi lobak. Salah satu contoh yang pernah dilaporkan adalah seorang perempuan di Jepang yang mengalami gatal dan bibir bengkak usai menyantap salad yang mengandung lobak Jepang mentah. Ini menunjukkan bahwa meski secara umum aman, tetap ada kemungkinan respons alergi individu terhadap jenis lobak tertentu.
Karena reaksi semacam ini tidak umum, penting untuk memperhatikan respons tubuh setelah mengonsumsi lobak, khususnya dalam bentuk mentah. Jika muncul gejala seperti gatal, ruam, atau pembengkakan setelah makan lobak, sebaiknya hentikan konsumsi dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
2. Tekanan Darah Terlalu Rendah
Lobak, terutama bagian daunnya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, terutama oleh orang yang tekanan darahnya sudah normal atau rendah, efek ini bisa menjadi berlebihan.
Penurunan tekanan darah yang terlalu drastis dapat menimbulkan keluhan seperti pusing atau lemas. Adapun batas aman yang disarankan oleh USDA adalah sekitar setengah cangkir atau 120 mililiter lobak segar per hari.
3. Dehidrasi
Lobak termasuk sayuran yang memiliki sifat diuretik alami, artinya dapat merangsang tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak cairan melalui urine. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, hal ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dalam waktu singkat, yang berujung pada dehidrasi ringan.
Kondisi ini terutama bisa menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup sepanjang hari. Oleh karena itu, penting untuk mengatur jumlah konsumsi lobak agar tidak melebihi batas wajar, terutama saat kondisi tubuh sudah kekurangan cairan.
4. Gangguan pencernaan
Seperti buah dan sayuran berserat tinggi lainnya, lobak bisa menimbulkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Asupan serat yang terlalu tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, atau perubahan frekuensi buang air besar.
Efek ini juga bisa timbul dari konsumsi daun lobak, yang juga mengandung serat cukup tinggi. Untuk menghindari ketidaknyamanan ini, disarankan untuk tidak mengonsumsi lobak secara berlebihan dalam satu waktu, terutama bagi mereka yang belum terbiasa mengonsumsi serat tinggi secara rutin.
5. Gula darah terlalu rendah
Lobak diketahui dapat membantu menurunkan kadar gula darah, sebuah manfaat yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan oleh orang dengan kadar gula darah normal, hal ini justru bisa menyebabkan penurunan kadar gula yang tidak diinginkan. Penurunan gula darah yang terlalu rendah dapat memicu gejala seperti gemetar, lelah, atau pusing.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Hindari Mencampur Buah Ini, Bisa Ganggu Pencernaan

2 hours ago
4

















































