Jakarta, CNBC Indonesia - Atap klub malam Jet Set di ibu kota Republik Dominika runtuh tiba-tiba. Sedikitnya 66 orang tewas, termasuk mantan pemain Major League Baseball (MLB) Octavio Dotel dan Gubernur Monte Cristi, Nelsy Cruz, dalam tragedi yang mengguncang negeri penghasil musik dan pariwisata ini.
Insiden yang terjadi tak lama setelah tengah malam pada Selasa (8/4/2025) waktu setempat itu memicu operasi penyelamatan besar-besaran. Lebih dari 370 petugas darurat dikerahkan untuk mencari korban selamat di antara puing-puing beton, baja, dan lembaran seng yang berserakan.
Salah satu tokoh penting yang berada di dalam klub saat tragedi terjadi adalah penyanyi merengue legendaris Republik Dominika, Rubby Perez, yang sedang tampil di atas panggung ketika atap bangunan runtuh. Sang musisi berusia 69 tahun itu sempat dilaporkan tewas oleh sejumlah media lokal, namun kabar tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.
"Para ahli forensik belum mengonfirmasi bahwa mereka telah menemukan jenazahnya," kata Direktur Pusat Operasi Darurat Juan Manuel Mendez, dilansir AFP.
Zulinka, putri Rubby Perez, mengatakan bahwa ia berhasil keluar dari klub dalam keadaan selamat. Namun ayahnya belum berhasil dievakuasi.
"Saya mendapat kabar bahwa ayah saya masih hidup, meskipun terluka dan masih terjebak," ujarnya kepada media lokal.
Manajer Perez, Enrique Paulino, menggambarkan detik-detik mencekam saat insiden terjadi.
"Itu sangat tiba-tiba. Saya pikir itu gempa bumi, jadi saya langsung tiarap dan menutupi kepala saya," katanya.
"Salah satu pemain saksofon kami tewas. Kami mencoba mendekati area tempat Rubby berada, tapi terlalu banyak puing di sana."
Tragedi ini juga merenggut nyawa atlet kebanggaan bangsa, Octavio Dotel (51), mantan pitcher MLB yang memenangkan World Series bersama St. Louis Cardinals pada 2011. Ia sempat berhasil diselamatkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup, namun menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sebelum pertandingan antara New York Mets dan Miami Marlins di Citi Field pada hari yang sama, papan skor menampilkan gambar hitam-putih Dotel disertai bendera Republik Dominika, sebagai bentuk penghormatan.
"Damai bagi jiwanya," tulis Liga Baseball Profesional Republik Dominika di media sosial.
Kapasitas Klub Melebihi Batas?
Jet Set diketahui memiliki kapasitas sekitar 700 kursi, dengan kemungkinan menampung hingga 1.000 orang dalam posisi berdiri. Namun menurut laporan media setempat, malam itu diperkirakan terdapat antara 500 hingga 1.000 orang di dalam klub ketika atap ambruk.
Di luar lokasi, puluhan ambulans dikerahkan untuk membawa korban luka ke berbagai rumah sakit. Suasana haru dan kepanikan menyelimuti kerumunan orang yang berkumpul, berharap mendapatkan kabar dari kerabat mereka yang berada di dalam.
"Kami putus asa," ujar Regina del Rosa kepada stasiun televisi SIN. "Mereka tidak memberikan kabar apa pun, tidak memberitahu kami apa-apa."
Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, langsung mengunjungi lokasi kejadian dan menetapkan tiga hari masa berkabung nasional.
"Selama masih ada harapan untuk menemukan kehidupan, semua otoritas akan terus bekerja untuk menyelamatkan atau mengevakuasi para korban," tegas Mendez.
Iris Pena, salah satu penyintas yang hadir bersama putranya malam itu, menceritakan momen sebelum bencana.
"Tanah mulai berjatuhan seperti debu ke dalam minuman di atas meja," katanya. "Sebuah batu besar jatuh dan menghancurkan meja kami. Lalu kami lari keluar. Dampaknya sangat keras, seperti tsunami atau gempa bumi."
Pihak berwenang menyerukan kepada warga untuk mendonorkan darah, mengingat tingginya jumlah korban luka berat.
Jet Set merupakan salah satu klub malam paling ikonik di Republik Dominika, yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun. Klub ini dikenal dengan jadwal acara yang rutin, terutama setiap Senin malam hingga dini hari.
Unggahan terakhir di akun Instagram Jet Set pada hari Senin lalu mengundang penggemar untuk "menikmati lagu-lagu terbaik Rubby Perez dan berdansa di klub malam terbaik negeri ini."
Sehari setelah tragedi, pihak manajemen Jet Set merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka bekerja sama "secara penuh dan transparan" dengan pihak berwenang dalam proses investigasi.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini: