Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengungkapkan sederet tantangan ekonomi yang kini menghadang. Mulai dari kebutuhan lapangan kerja yang lebih banyak, hingga fenomena efisiensi di tengah-tengah upaya meningkatkan produktvitas ekonomi.
Karena itu, ujarnya, Kadin akan membahas berbagai tantangan itu dan jurus-jurus jitu yang bisa dengan strategis dapat mendukung Indonesia menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Pembahasan itu, lanjut dia, jadi fokus Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia yang digelar sejak 30 November hingga 2 Desember 2025, di Jakarta. Rapimnas itu menghadirkan para menteri Prabowo, dengan beragam topik bahasan. Termasuk prospek ekonomi 2026, serta strategi reformasi fiskal dan pertumbuhan inklusif.
"Kadin fokus bicara bagaimana gotong royong meningkatkan lapangan kerja. Itu fokusnya. Bukan saja meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi meningkatkan lapangan kerja," kata Anindya kepada wartawan, Senin (1/12/2025).
Dengan begitu, ujar dia, akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kemandirian Indonesia sebagai bangsa.
"Kadin sadar akan tantangan-tantangan ekonomi. Butuh tenaga kerja lebih banyak, pekerjaan baru, terutama buat Gen Z. Lalu juga butuh produktivitas dan efisiensi di sana-sini, sampai bagaimana kalau ada kerja formal bisa tumbuh, bukan informal saja," ucapnya.
Namun, imbuh dia, dalam kondisi itu, Kadin memilih tetap optimistis dengan peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tapi kita memilih untuk optimis, begitu. Sama dengan pemerintah, karena sudah mulai stabil. Dari dulu stabil, tapi karena abis Covid tentunya ada adjustment, tapi sekarang kita tunggu di atas 5 persen," katanya.
"Banyak yang mengatakan, kenapa nggak 8 persen? Ya, tentunya bertahap. Tapi yang penting inflasinya stabil, dan ini sudah menjadi salah satu dari top 3, atau 3 terbesar di G20," tukas Anindya.
Rapimnas Kadin, lanjutnya, akan membahas rekomendasi-rekomendasi dari Kadin yang bisa jadi quick wins atau inisiatif yang bisa dengan cepat diterapkan dan langsung berdampak. Termasuk, dalam hal ini, kontribusi Kadin sendiri.
"Jadi selama 2 hari ini kita akan bahas. Mana yang sudah jadi quick wins? Apa kontribusi Kadin? Dan apa hasil yang positif dan mana yang belum berhasil? Ke satu, apa aja tadi Quick Wins Kadin? Kita tahu MBG, kita dukung. Pemeriksaan kesehatan gratis, tenaga kerja migran, dan juga rumah RTLH (rumah tidak layak huni)," katanya.
"Kita juga akan menyampaikan bahwa deregulasi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya beli dan investasi. Karena daya beli dan investasi itu adalah 85 persen dari PDB. Nah ini penting sekali untuk kita tingkatkan. Dan terakhir tentunya, bagaimana Kadin bisa menciptakan pengusaha baru?," tambahnya.
Sebab, imbuh dia, makin banyak pengusaha, makin banyak pendapatan ekonomi.
"Nah, ini yang tentunya kita renungkan. Dan kita ingin bekerja sama dengan tenaga hukum supaya pencegahan itu ada, sehingga tidak terjadi sesuatu kesalahpahaman," ucapnya.
"Pengusahanya bisa fokus untuk bekerja, membangun lapangan kerja," tegas Anindya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































