8 Penyakit yang Gejalanya Bisa Diketahui dari Warna Air Kencing

Jakarta, CNBC Indonesia - Tubuh manusia perlu buang air kecil untuk membuang sisa metabolisme, racun, dan cairan berlebih dari dalam tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta sebagai bagian dari proses detoksifikasi alami.

Siapa sangka, air urine atau air kencing yang keluar saat berkemih dapat menjadi sinyal bila terjadi sesuatu yang tidak baik pada kesehatan.

Perubahan warna air kencing dapat terjadi karena berbagai alasan dan biasanya melibatkan perubahan warna, bau atau konsistensi urine. Perubahan ini sering kali tidak berbahaya dan dapat disebabkan oleh pola makan atau obat-obatan. Namun, perubahan urine juga dapat disebabkan oleh kondisi seperti infeksi saluran kemih, gagal hati, dan batu ginjal.

Warna urine yang normal biasanya berwarna kekuningan, mulai dari kuning bening hingga agak jingga. 

Mengutip Cleveland Clinic, banyak kondisi medis yang menyebabkan urine berubah warna atau tampak berbeda. Beberapa di antaranya, yakni:

1. Kencing berwarna merah (darah dalam urine Anda) dapat menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, atau dalam kasus yang jarang terjadi, kanker.
2. Urine berwarna ungu kemerahan dapat menjadi tanda keracunan timbal atau merkuri.
3. Urine berwarna seperti cola atau teh atau urin yang berbau dapat menjadi tanda penyakit ginjal.
4. Urine berwarna jingga bisa jadi pertanda masalah pada hati atau saluran empedu.
5. Urine kehijauan atau keruh bisa jadi pertanda ISK.
6. Urine berwarna cokelat tua atau yang berbau seperti amonia bisa jadi pertanda gagal hati.
7. Urine yang berbau manis bisa jadi pertanda diabetes.
8. Urine berbau apek bisa jadi pertanda gangguan metabolisme.

Jika Anda menyadari gejala ini berlangsung lebih dari beberapa hari, terutama bila disertai gejala lain seperti rasa terbakar saat buang air kecil, demam/menggigil, kelelahan atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan, segera temui dokter.

(hsy/hsy)

Next Article Waspada, Sering Menahan Kencing Bisa Picu Ginjal Bengkak