148 Hektare Lahan Tambang Weda Bay Disita Pemerintah, Ini Alasannya

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyita 321,07 hektare lahan tambang milik PT Weda Bay Nickel dan PT Tonia Mitra Sejahtera. Alasannya, lahan tersebut beroperasi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Dirjen Gakkum) Kementerian ESDM Rilke Jeffri Huwae merinci, dari 321,07 hektare lahan yang dikembalikan ke negara tersebut terdiri dari 148,25 hektare merupakan kawasan milik PT Weda Bay Nickel di Maluku Utara, sementara 172,82 hektare lainnya adalah milik PT Tonia Mitra Sejahtera di Sulawesi Tenggara.

Sejatinya, kedua perusahaan tersebut memiliki izin operasi tambang, namun tidak disertai dengan IPPKH.

"Mereka punya izin tambang, tapi mereka tidak memiliki Izin Pinjam Pakai Hutan," kata Jeffri dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (16/9/2025).

Dia menyebutkan, penertiban tersebut menjadi bukti konsistensi pemerintah dalam menjaga tata kelola energi dan sumber daya mineral.

"Sesuai dengan arahan Bapak Menteri ESDM, untuk mewujudkan praktik pertambangan yang baik, kami terus memperkuat pengawasan dan penindakan pada praktik pertambangan ilegal," ujar Jeffri.

Adapun, pihaknya terus mendorong penerapan Good Mining Practices (GMP), konsep pertambangan yang menitikberatkan pada tanggung jawab lingkungan, keberlanjutan, dan kepatuhan hukum.

"Kementerian ESDM akan tetap terus berkolaborasi dan mengambil bagian secara proaktif dalam setiap perencanaan dan langkah penindakan bersama Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Halilintar," tandasnya.

Berikut daftar pemilik kedua tambang tersebut:

1. PT Weda Bay Nickel (WBN)

PT WBN merupakan perusahaan patungan antara Tsingshan, perusahaan baja tahan karat terkemuka yang berpusat di China, Eramet, perusahaan pertambangan dan metalurgi yang berpusat di Prancis, serta PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Dalam struktur kepemilikan WBN, Tsingshan memegang kepemilikan saham sebesar 51,3%, Eramet memiliki saham sebesar 37,8% dan 10% dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk.

2. PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS)

PT TMS menambang dan memproduksi nikel dan telah beroperasi sejak 2019 di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma China, RI Gaet Perusahaan Prancis Investasi Hilirisasi

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |