12,5 Juta Siswa Sekolah Kemenag Ikut Program CKG, Menag Nasaruddin: Ikhtiar Bangun Generasi Indonesia Emas

1 month ago 14
Kesehatan

4 Agustus 20254 Agustus 2025

 Ikhtiar Bangun Generasi Indonesia Emas Menteri Agama Nasaruddin Umar saat meninjau langsung pelaksanaan Program CKG di Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Senin (4/8/2025).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada.id): Sebanyak 12,5 juta siswa dari 352 ribu satuan pendidikan keagamaan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) di seluruh Indonesia, ikut ambil bagian dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Rinciannya adalah 9.179.847 siswa Madrasah (MI, MTs, MA); 3.339.536 santri pondok pesantren; 18.090 siswa pendidikan Kristen; 7.032 siswa pendidikan Katolik; 3.421 siswa pendidikan Hindu dan 1.069 siswa pendidikan Buddha.

Program yang mulai dilaksanakan serentak hari ini, 4 Agustus 2025 merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Program Cek Kesehatan Gratis ini adalah bagian dari ikhtiar bersama untuk menyiapkan generasi muda yang sehat secara jasmani dan rohani. Ini sejalan dengan nilai-nilai inti setiap agama yang menekankan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah dan keberlangsungan hidup,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar usai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat, Senin (4/7/2025).

Untuk itu, Menag Nasaruddin Umar meminta agar seluruh lembaga pendidikan agama memberikan dukungan penuh, termasuk menyiapkan sarana dan tenaga pendamping. Tidak hanya menyiapkan ruang kelas dan aula sebagai tempat pemeriksaan, tetapi juga menyediakan alat ukur tinggi badan, timbangan, dan lembar pemeriksaan penglihatan.

“Guru dan tenaga kependidikan juga kami minta terlibat dalam proses pendampingan teknis,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan para Kepala Kanwil dan Kankemenag untuk mengawal ketat pelaksanaan program ini.
Bahkan, ia menegaskan, Kalau nanti saya  ada di antara sekolah yang tidak mendapatkan pemeriksaan, Menag Nasaruddin Umar akan langsung memanggil Kepala Kanwil dan Kepala Kankemenag setempat.

“Kalau ada sekolah yang terlewatkan dan tidak dapat layanan CKG, nanti akan saya panggil para Kepala Kanwil dan Kankemenag-nya,” tegas Nasaruddin.

Menurut Menag, kesehatan merupakan fondasi penting untuk dapat beribadah dengan optimal dan menjalankan tanggung jawab sosial.

“Tidak mungkin kita bisa menjadi hamba yang taat kalau sakit-sakitan. Dan tidak mungkin kita menjadi khalifah yang sukses kalau penyakitan. Maka kesehatan dan kebugaran ini sangat penting (untuk) menjadi hamba yang taat dan menjadi khalifah,” tegasnya.

“Pelaksanaan CKG menjadi langkah strategis dalam menanamkan budaya hidup sehat sejak dini di semua lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. Saya ingin lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi contoh terdepan dalam pelaksanaan program ini,” sambung Menag.

Program CKG juga digariskan sebagai bagian penting dalam pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.

“Jadi saya ingatkan tadi, dari peserta didik Kementerian Agama sebanyak 12,5 juta tadi itu. Maka CKG di lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi krusial dan mendukung visi Indonesia 2045,” ujarnya.

Kementerian Agama juga akan menggencarkan sosialisasi kepada orang tua dan peserta didik, serta mendorong aktivasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile. Dengan demikian, hasil pemeriksaan dapat diakses secara digital dan berkelanjutan.
Menutup pernyataannya, Menag berharap program CKG menjadi awal dari gerakan nasional yang menyatukan berbagai elemen bangsa dalam membangun kesadaran hidup sehat.

“Dengan menjangkau anak-anak dari berbagai agama dan latar belakang, program ini menjadi simbol nyata bahwa membangun masa depan bangsa harus dimulai dari kerja bersama lintas iman, lintas institusi, dan lintas generasi,” pungkasnya.

CkG yang dilakukan berupa pemeriksaan umum seperti pemeriksaan suhu tubuh, gula darah, tekanan darah, denyut nadi, status gizi, cek anemia, kesehatan fisik, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan mental serta sejumlah edukasi.

Pantauan di Ponpes Asshiddiqiyah, para santri putra dan putri bergantian melakukan CKG, termasuk sesi berlari mengelilingi lapangan untuk pemeriksaan fisik dan kesehatan tulang.

Sedangkan di salah satu ruangan yang cukup luas, para santri mengantri untuk melakukan cek darah.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |