Ukuran Font
Kecil Besar
14px
PURBA BARU (Waspada.id): Kunjungan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo H.R. Muhammad Syafii di Pondok Pesantren (Ponpes) Mustafawiyah Purba Baru kabupaten Mandailing Natal (Madina) disambut Mudir H.Musthafa Bakri dan H.Harun Musthafa Nasution, serta para guru, ulama dan tokoh masyarakat, Rabu (24/12).
Dalam rombongan Wamenag tersebut didampingi H. Ahmad Qosbi, S.Ag., MM.selaku Kakanwil Provinsi Sumatera Utara beserta jajarannya serta Kakan Kemenag Madina H.Maranaek Hasibuan MA.

Pada momen baik itu disambut khusus oleh H. Mustafa Bakri Nasution (Mudir Ponpes) didampingi Harun Mustafa Nasution Mantan DPRD Provinsi Sumut yang juga merupakan adek kandung H. Mustafa Bakri Nasution
“Ponpes Mustafawiyah ini berdiri tahun 1912 yang merupakan Ponpes besar di wilayah Sumatera Utara bahkan juga Ponpes kategori terbaik nomor 7 nasional,” papar H. Mustafa Bakri pada sambutannya.

“Banyak para Alumni Ponpes Mustafawiyah yang menjadi punya peran penting dalam kenegaraan RI, salah satunya termasuk Kakanwil Sumut serta Kakan Kemenag Madina,”ntambahnya.
Sementara itu Wakil Menteri Agama RI, Romo H.R. Muhammad Syafii, menegaskan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, termasuk pesantren.
Pesantren adalah institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia yang telah terbukti berkontribusi besar dalam mencetak generasi Muslim yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing termasuk meraih kemerdekaan RI. “Sehingga diperlukan perhatian lebih dari pemerintah dalam bentuk kelembagaan yang khusus menangani pesantren,” pungkasnya.
Menurutnya, sinergi antara ulama, pesantren, dan pemerintah menjadi kunci dalam membangun sistem pendidikan Islam yang lebih baik.
Selain itu, kebijakan terkait pesantren juga bisa lebih komprehensif dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi era digital dan globalisasi.
“Pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Pemerintah selalu mendukung berbagai inisiatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan kesejahteraan pesantren,” katanya.

“Intinya bicara tentang pesantren maka juga meliputi bicara tentang negara,” tutupnya.
Di penghujung acara diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa serta keberlanjutan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Harapannya, pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperjuangkan kebijakan yang lebih berpihak kepada pesantren sebagai pilar pendidikan Islam di Indonesia.(id100)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































