
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menyatakan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menjadi wadah bagi seluruh kota di Indonesia untuk berkordinasi dan mencari solusi terkait persoalan yang ada di wilayah masing-masing.
“Harapannya, bagaimana kita kepala daerah ini yang tergabung dalam Apeksi agar yang menjadi keluhan dan hambatan terkait adanya regulasi pusat, bisa kita rembukkan di sini untuk memecahkannya,” harap Wesly saat mengikuti langsung pembukaan Munas VII Apeksi Grand City Mall, Surabaya, Kamis (8/5).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Munas Apeksi, lanjut Wesly, juga menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi antar daerah dalam upaya pembangunan daerah dan nasional. “Apalagi dalam kegiatan itu ada Apeksi Expo yang menampilkan bazar atau produk serta ketrampilan dari tiap daerah.”
Di hari yang sama, Wesly bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ny. Liswati Wesly Silalahi mengunjungi stand Indonesia City Expo (ICE) yang juga pegelarannya di Grand City Mall.
ICE menjadi salah satu rangkaian Munas VII Apeksi tahun 2025. Selain itu ada juga kegiatan city tour dan kegiatan bersama untuk meningkatkan keakraban seluruh kepala daerah.
Sementara, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto yang membuka Munas VII, sambutannya tentang membahas penerapan kebijakan efisiensi pemerintah pusat serta mengapresiasi Surabaya menjadi kota dengan kapasitas fiskal terkuat di Indonesia. “Ada 10-11 di Indonesia Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka kuat berbanding transfer pusat.”
“Targetnya di tahun 2045 mendatang seluruh kota di Indonesia punya kapasitas fiskal yang kuat. Mimpi kita menuju 2045, 98 kota di Indonesia punya kapasitas fiskal semakin kuat dari tahun ke tahun,” harap Wamendagri.
Target itu, menurut Wamendagri akan tercapai dengan kebijakan efisiensi yang sudah pemerintah terapkan.
“Efisiensi itu menguatkan ruang fiskal, efisiensi itu investasi, efisiensi itu visi jangka panjang, membangun pendekatan baru, kultur baru, cara baru dan menghilangkan yang mubazir agar tercipta ruang fiskal yang kokoh,” imbuh Wamendagri.
Wamendagri juga memaparkan efisiensi perjalanan dinas di seluruh kota, kabupaten dan provinsi, berkurang Rp 10 triliun dari anggaran semula.
“Kami minta Dirjen Keuangan Daerah, tentang efisiensi seluruh kota, kabupaten dan provinsi, efisiensi perjalanan dinas berkurang dari Rp 44 triliun menjadi Rp 34 triliun,” sebut Wamendagri.
Sementara kegiatan seremonial, lanjut Wamendagri, yang mengefisiensinya mampu memangkas anggaran Rp 4 triliun. “Seremonial awal Rp 48 triliun menjadi Rp 44 triliun.”
Wamendagri berharap semua sepaham, efisiensi untuk menggunakan kepentingan yang bermanfaat langsung untuk rakyat. “Kami paham banyak pertanyaan dan catatan, tapi yang pasti hari ini Kemendagri ikhtiar maksimal agar visi misi bapak dan ibu berjalan seiring target Presiden.”
Selain itu, Wamendagri juga mengingatkan seluruh kepala daerah memperkuat sinergi dengan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). “Bangun hubungan yang mesra dan bangun stabilitas politik atas dasar kekeluargaan dengan Forkopimda. Banyak persoalan selesai ketika Forkopimda solid dan kompak dengan bapak dan ibu.”(a28)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.