Video: Cara Amankan Transaksi Mesin EDC Dari Penipuan-Serangan Siber

2 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia menyebutkan sistem transaksi keuangan di Indonesia yang terus berkembang didukung adopsi teknologi digitalisasi yang masif membuat volume ekonomi dan keuangan digital dapat tumbuh 4x lipat menjadi 147,3 miliar pada tahun 2030.

Dibalik potensi besarnya transaksi digital ini, industri dan masyarakat didorong untuk meningkatkan kewaspadaan sistem keamanan siber guna mengantisipasi ragam dan kecanggihan serangan siber. Hal ini juga yang menjadi perhatian khusus bagi PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) sebagai perusahaan fintech yang menyediakan solusi transaksi sistem pembayaran untuk merchant dan UKM termasuk lewat mesin EDC.

Director PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), Oktavianus Wirantha mengatakan pertumbuhan pembayaran digital selaras yang besar selaras dengan besarnya risiko sehingga mendorong CASH untuk memberikan jaminan keamanan transaksi bagi pelanggan.

Hal ini dilaksanakan melalui peningkatan investasi bidang keamanan, memperkuat kompetensi SDM sekaligus meningkatkan edukasi terkait perlindungan data pribadi hingga mengikuti sistem keamanan tertinggi termasuk memenuhi standar PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard).

Salah satu sistem keamanan yang dikembangkan CASH adalah sistem keamanan pada Mesin Electronic Data Capture (EDC) yang memanfaatkan teknologi mutakhir termasuk artificial intelligence (AI). Sistem ini mendeteksi berbagai anomaly transaksi termasuk kesesuaian transaksi dengan data lokasi asli merchant sehingga jika terjadi ketidaksesuaian lokasi transaksi, atau terdapat transaksi janggal seperti transaksi berulang dan anomali transaksi jumbo maka akan dilakukan "pemblokiran transaksi' secara otomatis.

Seperti apa strategi hingga tantangan industri solusi pembayaran digital dalam mengantisipasi risiko siber? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Director PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), Oktavianus Wirantha dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 10/11/2025)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |