USU Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Regulasi Emosi Untuk Cegah Perilaku Berisiko Pada Remaja Tebing Tinggi

1 month ago 22
Pendidikan

30 Agustus 202530 Agustus 2025

USU Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Regulasi Emosi Untuk Cegah Perilaku Berisiko Pada Remaja Tebing Tinggi Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU) berfoto bersama dengan siswa dan mahasiswa di sela-sela pengabdian masyarakat di Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Tebing Tinggi, Rabu (13/8/2025).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

TEBINGTINGGI (Waspada.id): Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Tebing Tinggi dengan fokus pada pemberdayaan remaja melalui edukasi kesehatan reproduksi dan strategi regulasi emosi.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah perilaku berisiko di kalangan remaja perempuan. Acara berlangsung di Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Tebing Tinggi, Rabu (13/8/2025).

Ketua tim pengabdian, Dr. dr. Vita Camellia, M.Ked., Sp.KJ (K), menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan 80 siswa dari SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 Kota Tebing Tinggi, serta 33 peserta dari Forum Genre dan PIKER (Pusat Informasi Konseling Remaja).

“Strategi regulasi emosi yang baik sangat penting bagi remaja. Emosi positif bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, sementara kegagalan mengelola emosi negatif dapat memicu depresi, kecemasan, hingga perilaku menyimpang,” jelas dr. Vita Camellia.

Kepala DP2KB Kota Tebing Tinggi, Hj. Nina Zahara MZ, S.H., M.AP., dalam sambutannya menekankan pentingnya pencegahan perilaku berisiko seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkoba yang dapat menyebabkan pernikahan dini.

Ia mengungkapkan: “Banyak kasus pernikahan dini tidak tercatat secara resmi, karena baru dilaporkan ketika usia sudah mencapai 20 tahun. Hal ini sangat merugikan anak-anak perempuan.”

Selain itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Sumut, Ir. Eva Novarisma Purba, memberikan edukasi mengenai pencegahan kekerasan seksual dan alur pelaporan kasus pelecehan seksual pada anak dan remaja.

Pada Jumat (15/8/2025), kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan regulasi emosi. Para peserta dilatih mengidentifikasi pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif, serta teknik mindfulness untuk mengendalikan emosi.

Dalam paparan ilmiah, para pakar menekankan pentingnya dukungan, rasa percaya diri, dan lingkungan yang aman bagi kesehatan jiwa remaja. Kegagalan mengatur emosi dapat berdampak serius, seperti depresi, kecemasan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas.

Tim dosen juga membagikan brosur tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual (PMS). Farah Dhiba SS.T, SP.d., M.Kes., menambahkan bahwa PMS masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang perlu diwaspadai.

“Penyakit menular seksual sebenarnya bisa dicegah. Kuncinya ada pada kesadaran, informasi yang tepat, dan keberanian untuk mengambil keputusan sehat,” kata Farah Dhiba.

Kegiatan yang diketuai oleh Dr. dr. Vita Camellia, M.Ked., Sp.KJ (K), bersama anggota anggota Prof. Khairunnisa S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt; Dr. rer. medic., dr. M. Ichwan M.Sc, Sp.KKLP, Subsp.FOMC serta mahasiswa, diikuti oleh 80 siswa dari SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 Kota Tebing Tinggi.***

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |