USU Dan UNAND Gelar PKM Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Eco-Action Di Pariaman

1 month ago 15
Nusantara

16 Agustus 202516 Agustus 2025

USU Dan UNAND Gelar PKM Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Eco-Action Di Pariaman Foto bersama saat pengabdian kepada Masyarakat USU Dan Unand.Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

PARIAMAN (Waspada.id): Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Andalas (Unand) bekerjasama dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM) melalui kegiatan kolaboratif bertajuk “Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Eco-Action dan Partisipasi Masyarakat” yang diselenggarakan di Nagari Katapiang, Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (14/8).

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Nagari Katapiang, Jalan Raya Ketaping, Ulakan, Pariaman, dan dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat, tokoh adat, perangkat nagari, serta mahasiswa.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pengabdian ini merupakan bentuk nyata kontribusi akademisi dalam menyalurkan ilmu pengetahuan dan solusi berbasis keterlibatan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, khususnya menghadapi risiko tsunami di kawasan pesisir. Nagari Katapiang yang berada di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan laut menjadi lokasi strategis sekaligus rentan terhadap bencana alam tersebut.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini Dr Vita Cita Emia Tarigan, SH, LLM, Dr Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, Devi Yulida, SH, MH, Dr Eng. Ir Hafizhul Khair AM, ST, MT serta dari Universitas Andalas Prof Dr Ferdi, SH, MH.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari Wali Nagari Katapiang, Alwis Jaya, A.Md, yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian tim pengabdian terhadap masyarakat pesisir. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini, terutama karena wilayah kami berada di zona rawan tsunami dengan panjang pantai 9 KM,” ujarnya.

Selain sosialisasi dan diskusi interaktif, tim pengabdian juga menyerahkan bibit mangrove kepada masyarakat sebagai bentuk aksi nyata mitigasi berbasis ekologi (eco-action). Penanaman mangrove ini diharapkan dapat menjadi langkah awal perlindungan kawasan pesisir dan membangun kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.

Salah satu tokoh masyarakat, Samsul Rizal, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. “Kami berharap Nagari Katapiang dapat menjadi desa binaan USU dan UNAND ke depannya, agar program seperti ini terus berlanjut dan memberi dampak jangka panjang,” ungkapnya.

Kegiatan pengabdian ini menandai pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menghadapi tantangan kebencanaan dengan pendekatan berbasis edukasi, ekologi, dan partisipasi aktif warga setempat.(id.04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |