
P.SIDIMPUAN (Waspada) : Ustadz Akhir Nasution mengatakan amal ibadah yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan dilipat gandakan pahalanya. Namun disisi lain, godaan setan selama bulan suci Ramadhan juga jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan bulan lainnya.
“Allah menjanjikan pahala luar biasa di bulan Ramadhan, maka diiringi dengan godaan yang luar biasa,” kata Ustadz Akhir Nasution, SAg dalam ceramahnya saat jadi khatib sholat Jumat di Masjid Baiturrahman Desa Huta Koje, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Jumat (28/2).
Dahsyatnya godaan setan dalam bulan Ramadhan menjadi tantangan bagi umat Islam untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan.Di bulan Ramadhan lebih dahsyat, lebih pintar, lebih berkualitas setannya.Itu sama dengan hukum alam harus ada keseimbangan.Maka bertakwalah kepada Allah SWT,” tuturnya.
Dosa yang pernah dibuat sebelum Ramadhan, ungkapnya akan tertutupi oleh amal ibadah sunnah dan wajib yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan. Untuk itu ustadz Akhir mengajak umat Islam untuk meningkatkan ibadah pada bulan Ramadhan.
“Rasulullah mengatakan, Ramadhan itu akan menaungi kamu. Maknanya, lautan dosa yang kita buat, manakala kita sebenar-benarnya beribadah beribadah sunnah dan wajib, ditutupi dosa itu. Maka ini yang dikatakan Rasulullah, diampuni dosa orangnya,” katanya
Sebagai manusia biasa, ujar ustad Akhir, tentu sudah banyak khilaf dan dosa yang dilakukan dan jika dalam bulan suci Ramadhan tidak meningkatkan ibadah akan sangat rugi.
“Imam Gozali mengatakan, inilah sebodoh-bodoh orang. Allah berikan rahmad, maka mereka bergembira, tapi tak digunakan,” jelasnya.
Menurutnya, orang yang meninggalkan puasa karena ingkar, maka digolongkan kepada orang yang mungkar atau kafir.” Dia tau wajib puasa ramadhan itu, tapi dengan angkuh dia mengatakan nantilah. Maka orang seperti ini di dalam kitab fiqih shiyam digolongkan orang munkar atau kafir,” ucapnya.
Kemudian ada juga orang yang meninggalkan puasa karena malas dengan berbagai alasan, seperti hanya karena capek sedikit batal puasa atau alasan mencicipi kue saat masak kue maupun karena bekerja keras, lalu meninggalkan puasa, masuk dalam kategori dosa besar.
“Ini banyak diantara kita, hanya karena capek batal puasa, hanya karena tergoda kawan batal puasa. Kalau disa besar, tentu selama tidak diganti puasanya maka berjalan terus dosanya,” ungkapnya.
Untuk itu, ustadz Akhir mengajak jamaah Shalat Jumat untuk tidak meninggalkan puasa karena malas.Kemudian ia menjelaskan harta yang dikeluarkan selama bulan puasa dilipat gandakan pahalanya.
“Harta yang dimakan bernilai sedekah. sedangkan harta yang di infaqkan akan mendapat pahala wajib,” tuturnya. (a39)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.