BOGOR (Waspada.id): Universitas Terbuka (UT) resmi meluncurkan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Nasional Desa Binaan 2025 di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, pada Jumat (26/7). Kegiatan ini bertujuan mendorong transformasi desa penyangga melalui digitalisasi layanan publik, penguatan UMKM, serta peningkatan literasi masyarakat.
Program PkM ini dilaksanakan oleh tiga fakultas di bawah naungan UT, yakni Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Rangkaian kegiatan akan berlangsung sejak Maret hingga Oktober 2025.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Desa Rawakalong dipilih sebagai lokasi PkM karena memiliki karakteristik sebagai desa penyangga kota modern, yang dikenal sebagai sentra industri, penghasil anggrek, dan memiliki berbagai potensi UMKM.
“Desa-desa penyangga seperti Rawakalong memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan kota. Program ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan desa yang cerdas dan mandiri,” ujar Dr. Heriani, S.IP., M.A., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UT yang mewakili Ketua LPPM UT. Dalam kesempatan itu hadir juga Wakil Dekan 3 FST, Prof. Dewi Juliah Ratnaningsih, S.Si., M.Si; Wakil Dekan III FKIP UT Dr. Mukti Amini, M.Pd dan Koordinator PkM Nasional Rawakalong Kani, S.Kom., M.Kom.
Dari pihak aparat pemerintahan hadir Camat Kecamatan Gunung Sindur Muhamad Jamaludin, S.IP., M.Si; Kepala Desa Rawakalong: H. Wardi; Ketua Forum UMKM Kecamatan Gunung Sindur, Asri; Ketua BPD Desa Rawa Kalong; Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Rawakalong; Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Gunung Sindur dan Desa Rawakalong serta ibu-ibu kader PKK dan Posyandu setempat.
Heriani menambahkan,fokus program PkM terbagi dalam tiga bidang, sesuai keikutsertaan tiga fakultas di UT. Fakultas Sains dan Teknologi mendampingi digitalisasi layanan Posyandu melalui aplikasi desktop untuk pencatatan imunisasi dan tumbuh kembang anak secara terintegrasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendukung pelaku UMKM dalam memasarkan produk secara daring. Sementara itu, FKIP memberikan pelatihan literasi digital kepada ibu-ibu PKK agar mampu memanfaatkan teknologi untuk kegiatan sosial dan ekonomi.
“Dengan pendekatan kolaboratif lintas fakultas, program ini diharapkan dapat membentuk ekosistem desa yang adaptif terhadap teknologi sekaligus mempertahankan kekayaan budaya lokal,” ujar Heriani.
“Kami ingin menciptakan desa penyangga yang tidak hanya menjadi pelengkap kota, tapi menjadi simpul pertumbuhan baru yang mandiri dan berdaya saing,” sambungnya.
Meski demikian, Heirani menggarisbawahi bahwa kehadiran para dosen di PkM Desa Binaan ini bukan untuk sekedar pamer ilmu, tapi justru menimba ilmu dari masyarakat. Dari giat PkM ini, akademisi mendapat kesempatan untuk keluar dari lingkungan kampus untuk mengabdi secara nyata. Hal itu dapat dianggap sebagai proses belajar sepanjang hayat.
“Kita datang ke masyarakat bukan sebagai yang paling berilmu tapi juga belajar bersama masyarakat untuk memajukan Indonesia,” kata Heriani.
Dalam kerja sama ini, UT siap membantu masyarakat selama 3 tahun ke depan. Tetapi secara berkala akan dilakukan monitoring dan evaluasi guna memotret respon masyarakat sebagai mitra kerja sama.
Koordinator PkM Nasional Rawakalong Kani, S.Kom., M.Kom mengatakan, pihaknya akan membawa sedikitnya 15 dosen dari 3 fakultas untuk sama-sama bekerja membangun desa. Pihak UT akan memberikan segenap kemampuan untuk bersama mengatasi berbagai persoalan krusial yang ada di Desa.
“Saat ini yang paling dibutuhkan adalah layanan digitalisasi bagi pemerintahan, termasuk untuk urusan pelayanan Posyandu. Maka di situ dulu kita akan bergerak,” kata Kani.
Kepala Desa Rawa Kalong, Wardi mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih karena terpilih sebagai Desa Binaan UT. Meski telah menjadi Desa Mandiri, Rawakalong tetap punya target ke depan sebagai Desa Digital.
“Harapannya, kehadiran UT di Desa kami akan mempermudah langkah Rawakalong menuju desa digital sesuai amanat undang-undang desa,” kata Wardi.
Hal itu diamini Camat Gunung Sindur, Muhamad Jamaludin. Menurutnya, Rawakalong diharapkan menjadi pilot project Desa Digital di Kecamatan Gunung Sindur. Saat ini ada 10 desa di Gunung Sindur, salah satunya Rawakalong yang pertumbuhannya paling pesat.
“Kami juga berharap UT mau hadir di desa-desa lain di Kecamatan Gunung Sindur,” ujar Jamaludin.
Desa Rawakalong saat ini berpenduduk lebih dari 24 ribu jiwa. Lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan remaja dewasa. Soal mata pencarian, sebagian besar adalah pekerja swasta, pegawai negeri serta pedagang.
Terletak pada perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kota Tangsel yang berada di Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor, desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa. Di sebelah utara, Rawakalong berbatasan dengan Desa Cibinong dan Desa Gunung Sindur. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Jampang. Di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Pondok Udik. Sedangkan di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Cidokom.
Desa Rawakalong merupakan desa penghasil anggrek, daerah industri dan jasa, dan tercatat sejumlah UMKM. Desa Rawakalong termasuk desa penyangga kota modern, sehingga dalam dekapan kota modern yang bergemuruh dengan segala kemajuannya, desa penyangga bagaikan jantung lain yang tak boleh luput dari perhatian. Ia bukan sekadar halaman belakang, melainkan sebuah kanvas potensial tempat inovasi dan tradisi bisa berpadu harmonis.
Jika diberdayakan dengan sentuhan pembangunan berkelanjutan, mulai dari mengoptimalkan potensi yang ada, memupuk UMKM lokal yang unik, hingga menyediakan infrastruktur yang layak, desa-desa ini akan bertransformasi dari sekadar “penyangga” menjadi pilar yang kokoh. Desa penyangga ini menopang kota dengan kemandirian ekonomi, kekayaan budaya, dan kelestarian lingkungan, menciptakan simfoni kehidupan yang saling melengkapi antara hiruk pikuk urban dan ketenangan pedesaan.
“Di tengah pembangunan kota yang semakin maju, desa-desa penyangga memiliki peran penting untuk ikut bertransformasi,” pungkas Heriani.(j02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.