Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (1/12/2025 ) memberikan peringatan keras kepada Israel agar menghindari tindakan yang dapat mengacaukan Suriah dan kepemimpinan barunya. Peringatan ini disampaikan Trump melalui media sosial, hanya beberapa hari setelah operasi mematikan oleh pasukan Israel menewaskan 13 orang di wilayah Suriah.
Trump, yang telah mendorong pakta keamanan antara Israel dan Suriah sejak koalisi Islamis Presiden Ahmed al-Sharaa menggulingkan Bashar al-Assad setahun lalu, menekankan pentingnya stabilitas regional.
"Sangat penting bahwa Israel mempertahankan dialog yang kuat dan sejati dengan Suriah, dan bahwa tidak ada yang terjadi yang akan mengganggu evolusi Suriah menjadi Negara yang makmur," ujarnya dikutip AFP.
Ketegangan antara Tel Aviv dan Damaskus telah meningkat drastis akibat ratusan serangan yang dilancarkan Israel ke Suriah. Operasi terbaru dan paling mematikan terjadi pada hari Jumat, menewaskan 13 orang di desa Beit Jin.
Suriah segera merespons dengan menyebut operasi militer Israel tersebut sebagai "kejahatan perang". Israel membela diri dengan mengatakan target serangan di Beit Jin adalah para pejuang dari kelompok Islam Jamaa Islamiya, yang berbasis di Lebanon dan bersekutu dengan Hamas.
Di sisi diplomatik, Trump menegaskan dukungannya kepada Al-Sharaa. Trump mengatakan dirinya "sangat puas" dengan kinerja Suriah di bawah Sharaa, yang melakukan kunjungan bersejarah ke Gedung Putih beberapa minggu lalu.
"Sharaa bekerja dengan tekun untuk memastikan hal-hal baik terjadi, dan bahwa Suriah dan Israel akan memiliki hubungan yang panjang dan makmur bersama," tambah Trump.
"AS melakukan segalanya untuk memastikan Pemerintah Suriah terus membangun kembali negara tersebut."
Tak lama setelah postingan Trump, kantor PM Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Trump telah menelepon Netanyahu dan mengundangnya untuk kunjungan lagi ke Gedung Putih dalam waktu dekat. Kedua pemimpin membahas upaya untuk "memperluas" perjanjian perdamaian regional.
"Kedua pemimpin menekankan pentingnya dan kewajiban pelucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Jalur Gaza," tambahnya.
Meskipun ada gencatan senjata, Israel tetap mempertahankan haknya untuk terus menyerang kelompok militan di negara tetangga. Netanyahu sendiri baru-baru ini mendapat kecaman setelah mengunjungi pasukan Israel yang ditempatkan di zona penyangga Golan Heights, yang menambah ketegangan di perbatasan yang telah diduduki Israel sejak 1967.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































