Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menghadirkan Pembangkit Energi Terpadu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 10 kW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 7 kWp di Kampung Ausem, Papua pada Kamis (27/11/25).
Adapun program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini dilakukan Pelindo lewat kerja sama dengan Yayasan Ibeka.
"Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara sisi energi dan ekonomi biru sehingga paling tidak kampung ini ikut mendukung untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Hendra Iswahyudi dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (2/12/2025).
Hendra mengatakan, program ini menghadirkan akses listrik 24 jam bagi 154 jiwa dari 35 Kepala Keluarga, termasuk 10 fasilitas umum. Hal ini pun menjadikan Ausem sebagai desa pertama di Distrik Yerui yang menikmati listrik berkelanjutan berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin mengatakan, program ini merupakan bentuk nyata kontribusi Pelindo dalam pemerataan energi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir dan kepulauan.
"Pelindo berkomitmen menghadirkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Pembangkit energi terpadu di Ausem, Papua bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Asta Cita Presiden," ungkap Ali.
Lebih jauh, Pelindo dan Ibeka juga membangun workshop ekonomi produktif dan mendampingi pembentukan BUMK (Badan Usaha Milik Kampung) Mariseni Jaya Ausem, yang kini menjadi pengelola operasional PLTMH, PLTS, mesin es balok, bengkel perahu, serta unit usaha ekonomi produktif lainnya.
"Pembangkit ini tidak hanya menyediakan akses listrik, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Pembangkit ini diharapkan dapat bertahan sampai ke generasi selanjutnya," kata Direktur Eksekutif Ibeka, Tri Mumpuni.
Asal tahu saja, potensi ekonomi masyarakat meningkat signifikan, dengan estimasi produksi 3-11 ton hasil perikanan per bulan dan potensi pendapatan Rp58-167 juta per bulan, termasuk peluang penjualan ke wilayah Biak dan Serui.
Kepala Kampung Ausem, Yan Kristian Berotabui mengungkapkan bahwa hadirnya PLTMH dan PLTS ini akan menerangi rumah, sekolah dan rumah ibadah, bahkan membuka peluang tambahan penghasilan.
"Dengan adanya listrik anak-anak bisa belajar lebih lama di malam hari. Para Ibu bisa mengelola hasil kebun dan hasil laut secara lebih baik. Anak-anak muda bisa berinovasi, berkreasi, dan workshop menjadi tempat pelatihan bagi generasi berikutnya," ungkap Yan Kristian.
Pada akhirnya, pembangkit Energi Terpadu Ausem ini menjadi contoh implementasi EBT berbasis komunitas dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sejak tahap perencanaan hingga operasional.
"Kami berharap hadirnya Pembangkit Energi Terpadu ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan mengembangkan potensi besar yang dimiliki Ausem," pungkas Ali.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

58 minutes ago
1

















































