
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan (Polmed) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan ekonomi pedesaan melalui penerapan teknologi tepat guna.
Kali ini, tim PKM melaksanakan kegiatan pengabdian di Dusun XIII Pondok Miri, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dengan fokus membantu peternak bebek tradisional melalui inovasi mesin pencacah pakan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Kegiatan yang dilaksanakan pada 11 Oktober 2025 ini dipimpin oleh Nisfan Bahri, S.T., M.T., bersama tim yang terdiri atas Muhammad Anhar Pulungan, S.T., M.T., Dr. Joko Kusmanto, M.Hum., Drs. Budi Indra Syahdewa, M.Ed.Adm., dan Ade Irma Khairani, S.S., M.Hum.
Dalam keterangannya, Nisfan Bahri menjelaskan bahwa Dusun Pondok Miri merupakan kawasan pedesaan dengan aktivitas peternakan rakyat yang masih dikelola secara tradisional. Salah satu peternak di wilayah ini adalah Bapak Supriyadi, yang telah beternak bebek pedaging selama enam tahun dengan populasi sekitar 200 ekor bebek.
“Selama ini pakan diberikan dalam bentuk kasar tanpa melalui proses pencacahan, sehingga banyak pakan yang tidak termakan, terutama oleh bebek muda. Kondisi ini tentu menghambat efisiensi dan menurunkan produktivitas,” jelas Nisfan.
Melihat permasalahan tersebut, tim PKM Polmed menawarkan solusi berupa pengadaan satu unit mesin pencacah pakan serta pelatihan pembukuan usaha sederhana bagi peternak. Dengan adanya mesin tersebut, bahan pakan seperti dedaunan, sisa sayuran, dan limbah pertanian dapat diolah menjadi ukuran yang lebih kecil dan mudah dicerna, sehingga meningkatkan efisiensi pakan dan mempercepat pertumbuhan bebek.
Selain itu, pelatihan pencatatan keuangan juga diberikan agar mitra mampu mengelola biaya, mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta mengevaluasi kinerja usaha secara sistematis.
“Kami tidak hanya menyerahkan alat, tapi juga memberikan pendampingan dan evaluasi berkala. Harapannya, peternak bisa mandiri dan memiliki kemampuan manajerial yang lebih baik,” tambah Dr. Joko Kusmanto.
Melalui program ini, tim PKM Polmed menargetkan tiga luaran utama: tersedianya mesin pencacah pakan, meningkatnya keterampilan manajerial peternak, serta dokumentasi program sebagai model bagi peternak kecil lainnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam penguatan ekonomi pedesaan berbasis teknologi tepat guna. Ke depan, Dusun Pondok Miri diharapkan dapat menjadi contoh penerapan inovasi sederhana namun berdampak besar dalam meningkatkan produktivitas peternakan rakyat.
“Kami merasa terbantu sekali. Sekarang proses pemberian pakan jadi lebih cepat dan bebek terlihat lebih lahap,” ungkap Bapak Supriyadi dengan senyum puas.
Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi teknologi sederhana bisa membawa perubahan besar bagi kesejahteraan petani dan peternak di desa.(Id13)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.