Ternyata! Ini Penyakit Kronis yang Diderita Paus Fransiskus

1 week ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Vatikan memastikan bahwa kondisi Paus Fransiskus stabil setelah menghadapi krisis pernapasan yang disebabkan pneumonia ganda, setelah sebelumnya mengalami bronkitis. Selain itu, Vatikan juga memastikan kesehatan Paus Fransiskus membaik karena tidak lagi menggunakan alat bantu dan kondisi paru-parunya membaik.

"Paus kini tidak lagi demam, tidak ada tanda infeksi baru, dan juga kini sudah bisa memakan makanan padat dan minum kopi untuk sarapan. Ke depan, Paus Fransiskus akan melanjutkan fisioterapi pernapasan," jelas Vatikan, dikutip Minggu (2/3/2025).

Paus berusia 88 tahun itu memiliki "respons yang baik" dalam tingkat pertukaran gasnya bahkan selama "periode panjang" saat ia tidak menggunakan masker ventilator dan hanya menggunakan oksigen suplemen aliran tinggi. Namun prognosisnya masih belum pasti, yang berarti ia belum terbebas dari bahaya.

"Bapa Suci selalu waspada" dan menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa ia menerima Ekaristi dan menghabiskan 20 menit dalam doa di kapel pribadi di ujung lorong dari kamar rumah sakitnya di lantai 10.

Kabar terbaru yang relatif positif ini muncul setelah Fransiskus mengalami kemunduran pada hari Jumat dalam perjuangannya selama dua minggu melawan pneumonia.

Kesehatan Paus Fransiskus kembali menjadi perhatian setelah mengalami krisis pernapasan mendadak pada Jumat (28/2/2025) sore, yang menyebabkan dirinya muntah dan memperburuk kondisi paru-parunya.

Vatikan mengonfirmasi bahwa peristiwa ini terjadi setelah Paus, yang telah dirawat selama dua minggu akibat pneumonia, menjalani latihan pernapasan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

Dalam pernyataan resminya, Vatikan menjelaskan bahwa krisis pernapasan ini terjadi karena Paus Fransiskus menghirup muntahannya sendiri, yang menyebabkan gangguan pernapasan akut.

"Setelah mengalami episode muntah, Paus mengalami kesulitan bernapas yang signifikan, yang menyebabkan perburukan mendadak pada kondisi paru-parunya," demikian pernyataan dari Vatikan, dilansir dari The Guardian.

Untuk mengatasi situasi ini, dokter segera memberikan ventilasi mekanis non-invasif guna membantu pernapasannya. Vatikan menegaskan bahwa Paus memberikan respons yang baik terhadap tindakan medis tersebut, meskipun masih dalam pemantauan ketat.

Meskipun mengalami kejadian serius ini, Paus tetap sadar dan dalam kondisi yang baik secara mental. Ia tetap menjalani pengobatan yang telah dijadwalkan, meski dokter Vatikan masih belum bisa memberikan kepastian kapan ia akan pulih sepenuhnya.

Sebelum insiden ini, kondisi kesehatan Paus Fransiskus menunjukkan perbaikan bertahap. Pada Rabu, hasil CT scan pada paru-parunya menunjukkan perkembangan positif, sementara gangguan ringan pada ginjal yang terdeteksi pada Minggu sebelumnya telah sepenuhnya pulih.

Namun, dengan terjadinya krisis pernapasan ini, masa rawat inap Paus di Rumah Sakit Gemelli kemungkinan akan diperpanjang. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan ia bisa keluar dari rumah sakit.

Sebagai dampak dari kondisi kesehatannya, Vatikan telah mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus tidak akan memimpin Misa Rabu Abu pada 5 Maret mendatang, yang menandai dimulainya masa Prapaskah bagi umat Katolik.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Vatikan: Paus Fransiskus Masih Kritis, Menderita Infeksi Pernafasan

Next Article Israel Ngamuk ke Paus, "Seret" Utusan Vatikan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |