Sri Mulyani Raup Rp28 T dari Lelang SUN, Segini Imbal Hasilnya

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah memperoleh Rp 28 triliun dari hasil lelang surat utang negara (SUN) sebanyak delapan seri hari ini, Selasa (18/3/2025). Total seri surat utang yang dimenangkan pemerintah hanya sebanyak enam seri dengan imbal hasil atau yield yang dimenangkan beragam.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, enam seri SUN yang dimenangkan pemerintah ialah SPN tenor 12 bulan senilai Rp2,00 triliun dengan yield 6,25000%, seri FR0104 tenor 5 tahun Rp12,70 triliun dengan yield 6,70023%, fan FR0103 tenor 10 tahun senilai Rp7,15 triliun dengan yield 7,01985%.

Lalu, untuk seri FR0106 tenor 15 tahun dengan total yang dimenangkan sebesar Rp 1,75 triliun dan yield-nya sebesar 7,03713%, seri FR0107 tenor 20 tahun senilai Rp4,10 triliun dengan yield 7,07804%, dan FR0105 tenor 40 tahun senilaibRp300 miliar dengan yield sebesar 7,10892%.

"Imbal hasil (yield) yang dicapai relatif baik yaitu pada tingkat yield yang sama dengan di secondary market. Artinya, tidak diperlukan pemberian premium atau tambahan imbal hasil untuk mendapatkan investor," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sri Mulyani menegaskan, kinerja lelang SUN hari ini menunjukkan hasil sangat baik. Penawaran yang masuk atau incoming bid sebesar Rp 61,75 triliun atau 2,38 kali dari target indikatif Rp 26 triliun menggambarkan kepercayaan investor kepada pemerintah dan APBN.

"Incoming bid dari investor asing juga tetap kuat, yang menggambarkan kepercayaan investor asing yang tetap tinggi yaitu sebesar Rp13,95 triliun atau 22,59%," tuturnya.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang terjaga stabil, ia anggap menunjukkan kepercayaan investor tetap tinggi. Juga tercermin dari yield SUN 10 Tahun siang ini sebesar 7,01%. Level ini setara dengan yield pada awal tahun ini.

Spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) tenor yang setara juga ia tegaskan cukup rendah, yaitu sebesar 267 bps. Spread ini jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara peers seperti Mexico (521 bps), Afrika Selatan (629 bps), dan Brazil (1070 bps).

"Yang artinya mereka membayar surat utang jauh lebih mahal. Dukungan investor asing terhadap pasar pun SBN cukup kuat, tercatat capital inflow di pasar SBN sebesar Rp17,53 triliun (ytd)," tutur Sri Mulyani.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani Sebut Trump Bikin Rupiah & Surat Utang RI "Merana"

Next Article Sri Mulyani: Trump Jadi Presiden Dolar AS Menguat, Rupiah Tertekan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |