Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen perang tarif Trump dengan negara tetangga.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah tampak melemah 0,76% di angka Rp16.570/US$ pada hari ini, Jumat (28/02/2025) pukul 12:00 WIB. Posisi ini lebih buruk dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (27/2/2025) yang berada di angka Rp16.445/US$ dengan depresiasi sebesar 0,49%.
Salah satu sentimen yang sangat memengaruhi psikologi pelaku pasar saat ini adalah soal kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagang dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada 4 Maret, sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada tanggal yang sama.
Keputusan ini memperkuat kebijakan proteksionisme ekonomi yang menjadi ciri khas pemerintahannya, sekaligus menambah ketidakpastian di pasar global.
Kebijakan tarif ini sebelumnya sempat ditangguhkan pada 3 Februari untuk jangka waktu satu bulan, yang menyebabkan kebingungan tentang apakah tarif akan kembali diberlakukan atau tidak setelah periode penundaan berakhir.
Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan bahwa pelemahan rupiah ini sejalan dengan lonjakan volatilitas yang disertai aksi ambil untung oleh investor, serta kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mulai Maret 2025 menaikkan tarif impor barang dari Kanada, Meksiko, dan China.
Ia juga menambahkan jika pelemahan rupiah kali ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan US$ dari pelaku ekonomi domestik untuk kebutuhan pembayaran akhir bulan, seperti pembayaran utang dan bunga, serta pembayaran barang impor, termasuk bahan baku produksi dan barang konsumsi, terutama menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Tajam Hingga Rupiah Melemah ke Rp16.300-an Per USD
Next Article Sentimen Global Bikin Rupiah Ambruk, Dolar Naik ke Rp 15.480