Sri Mulyani 'Ngebut' Tarik Utang Rp250 T di Awal Tahun, Ini Alasannya!

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercatat mengalami defisit sebesar Rp 104,2 triliun per akhir Maret 2025, atau setara 0,43% dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada paparan APBN KITA edisi Maret 2025, Kamis (30/4/2025).

Untuk menyeimbangkan defisit ini, pemerintah telah mencatatkan realisasi pembiayaan Rp 250 triliun pada Maret 2025, meningkat dari sebelumnya Rp 220,1 triliun pada Februari 2025. Artinya, pemerintah sudah merealisasikan 40,6% pembiayaan anggaran pada tahun ini.

"Ini menjadi sumber berita yang menarik karena kita melakukan front loading, memang kalau kita melihat tahun ke tahun strategi front loading untuk mengantisipasi ketidakpastian tahun ini," ujar Sri Mulyani.

Ketidakpastian ini berasal dari kebijakan Trump, guncangan pasar, ekspektasi inflasi yang meningkat dan pergerakan Fed Fund Rate (FFR). Seperti diketahui, suku bunga acuan tertahan di posisi yang cukup tinggi, serta hubungan Presiden AS dan Gubernur The Fed Jerome Powell tidak baik.

"Ini menimbulkan tambahan risiko sehingga front loading cukup baik," kata Sri Mulyani.

Selain itu, gejolak ekonomi sangat tinggi pada kuartal I-2025. Hal ini dipicu oleh kebijakan respirokal tarif dari Trump yang sangat mengejutkan dunia. Dengan demikian, Sri Mulyani menilai kebijakan front loading dalam pembiayaan APBN 2025 cukup tepat.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Tarik Utang Baru Rp 250 T - Raksasa Teknologi Diperas UE

Next Article Sri Mulyani Blak Blakan Kenapa Warga RI Harus Bayar Pajak

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |