Rupiah Ditutup Stagnan, Dolar AS Bertahan di Level Rp16.650

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (1/12/2025).

Melansir data Refinitiv, rupiah menutup perdagangan di level Rp16.655/US$, sama seperti penutupan sebelumnya. Sepanjang hari rupiah bergerak dalam rentang Rp16.640-Rp16.670/US$, mencerminkan pergerakan yang terbatas.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pukul 15.00 WIB masih berada di zona pelemahan 0,07% ke posisi 99,390. Meski dolar AS tertekan, rupiah belum mampu memanfaatkan momentum tersebut karena sentimen pelaku pasar masih menunggu data makro dan arah kebijakan global.

Di dalam negeri, pergerakan rupiah hari ini, Senin (1/12/2025) seiring dengan rilis data makro penting.

BPS mengumumkan inflasi November 2025 berada di 0,17% (mtm) dan 2,72% (yoy). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, menyebut inflasi year to date mencapai 2,27%, masih dalam rentang target BI.

Selain itu, BPS melaporkan surplus neraca perdagangan Oktober 2025 sebesar US$2,4 miliar, lebih rendah dibandingkan US$4,34 miliar pada September, namun tetap menandai surplus 66 bulan beruntun.

Di pasar global, dolar AS melemah karena investor bersiap menghadapi Desember sebagai bulan yang krusial, dengan antisipasi pemangkasan suku bunga terakhir The Fed tahun ini serta kemungkinan penunjukan Ketua The Fed baru yang lebih dovish.

Pasar kini memperkirakan peluang sekitar 87% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps pada pertemuan pekan depan. Laporan bahwa Kevin Hassett, ekonom pro-suku bunga rendah, menjadi kandidat terkuat pengganti Jerome Powell telah memberikan tekanan tambahan bagi dolar, yang pada Jumat lalu mencatat penurunan mingguan terdalam dalam empat bulan.

U.S. Treasury Secretary Scott Bessent bahkan menyebut bahwa keputusan Ketua The Fed bisa diumumkan sebelum Natal. Goldman Sachs menilai pasar kini semakin fokus pada kemungkinan pemangkasan berikutnya di awal 2026, terutama jelang rilis data ketenagakerjaan AS yang padat sebelum pertemuan Januari.

Meski dolar sedang tertekan, rupiah tetap bergerak terbatas karena pelaku pasar masih mencermati antara sentimen domestik dan ketidakpastian global.

(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |