
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
ACEH TAMIANG (Waspada.id): Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muda Sedia Kabupaten Aceh Tamiang luncurkan Penilaian Nakes (PENA).
Penilaian Nakes (PENA) merupakan sebuah inovasi yang dirancang RSUD Muda Sedia dalam rangka meningkatkan pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk pasien yang berobat.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Direktur RSUD Muda Sedia Kabupaten Aceh Tamiang, Andika Putra kepada Wartawan , Senin (28/7) menjelaskan,Penilaian Nakes (PENA) sebuah inovasi untuk meningkatkan pelayanan tenaga kesehatan untuk pasien yang berobat di 13 Poli yang ada rumah sakit tersebut.
” Saat ini kita sedang melakukan sosialisasi penggunaan PENA kepada pasien atau keluarga pasien yang mendampingi di 13 Poli yang ada di RSU,” jelas Andika yang didampingi oleh Kepala Unit Promosi Kesehatan RSU Elvi Yunita.
Andika mengatakan, bahwa cara penggunaannya sangat simple dengan 4 langkah. Pertama dengan menggunakan handphone android melakukan Scan QRCODE melalui Google Lens, kedua mengisi data rekam medik pasien yang berobat, ketiga memberikan penilaian terhadap dokter ataupun tenaga kesehatan yang berada di Poli dan keempat penilaian selesai.
“Scan QRCODE hanya berlaku saat pasien sedang berobat di Poli dan tercatat sebagai pasien dengan nomor Rekam Medik,” ujarnya.
Disinggung bagaimana dengan pasien yang tergolong kakek – nenek, Andika menjelaskan, bahwa bagi mereka tergolong seperti itu maka keluarga pasien yang mendampingi yang akan melakukan penilaiannya, dan melalui aplikasi ini masyarakat sebagai pasien bisa menilai langsung sikap dan pelayanan dokter, serta perawat di rumah sakit.
“Secara umum untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit, jadi bukan untuk mencari-cari kesalahan dokter,”tegas Andika seraya menyampaikan, melalui aplikasi yang dimaksud, pihaknya akan mengetahui kondisi di lapangan, bagaimana interaksi antara dokter serta perawat dengan pasiennya.
Andika mengungkapkan, bukan zamannya lagi bagi dokter dan perawat marah-marah dengan pasiennya ataupun keluarga pasien. ” Bagi setiap dokter ratingnya baik dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya, tentu akan diberikan reward sebagai perhatian penyemangat dalam bekerja, “ungkapnya.
Sementara, untuk dokter dan perawat dengan rating buruk, tentu akan membuat rugi dirinya sendiri dan tentu akan ada sanksi dari pihak manajemen. “Yang harus kita sadari adalah bahwa masyarakat yang datang ke rumah sakit merupakan orang yang sedang membutuhkan pertolongan kesehatan untuk diperhatikan khusus,untuk itu kita harus memberikan pelayanan yang terbaik,” jelasnya.
Andika mengingatkan agar seluruh petugas kesehatan di rumah sakit menyiapkan mental dan skill sesuai kompetensi agar harapan masyarakat untuk mendapat pelayanan dapat terwujud dengan baik.
Andika optimis aplikasi yang akan segera difungsikan ini akan memangkas jarak pasien dengan dokter serta perawat dan petugas kesehatan lainnya. “Kita semua ingin rumah sakit kita berubah menjadi lebih baik, makanya saya berharap aplikasi ini didukung agar semuanya bisa terawasi dengan baik,” harapnya.
Sebelumnya Andika menyampaikan terima kasih atas sidak yang dilakukan Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail. dimana Wakil Bupati yang datang dengan menyamar sebagai pasien dinilai Andika cukup efektif untuk mencari gambaran utuh kualitas pegawai rumah sakit.
“Saya sangat mendukung, karena untuk membentuk rumah sakit yang profesional memang harus sama-sama, tidak bisa hanya direktur sendirian,” tegas Andika sembari menambahkan, dukungan ini diakuinya sangat penting karena di internal RSUD Muda Sedia sangat tinggi titipan kepentingan.(b15)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.