Resmi! Singapore Airlines dan Scoot Larang Pakai Power Bank di Pesawat

1 week ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Penumpang Singapore Airlines (SIA) dan Scoot tidak diperbolehkan menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat pribadi mereka selama penerbangan mulai 1 April.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada 12 Maret, SIA menyatakan, penumpang juga tidak diperbolehkan mengisi daya power bank menggunakan port USB di dalam pesawat sepanjang penerbangan. Adapun alasannya yaitu keselamatan.

"Grup SIA mematuhi Peraturan Barang Berbahaya dari International Air Transport Association (IATA) terkait pembawaan power bank, yang diklasifikasikan sebagai baterai lithium," kata SIA mengutip laman Strait Times, Kamis (10/9/2024).

"Artinya, power bank harus dibawa di bagasi kabin dalam semua penerbangan SIA dan tidak diperbolehkan disimpan di bagasi tercatat," tambah pernyataan tersebut.

SIA mengatakan, penumpang dapat membawa power bank dengan kapasitas hingga 100 watt-jam (Wh) tanpa persetujuan khusus, sedangkan power bank dengan kapasitas antara 100Wh hingga 160Wh memerlukan persetujuan dari maskapai.

Sementara itu Scoot, maskapai bertarif rendah yang merupakan bagian dari SIA, juga mengeluarkan pernyataan serupa di laman Facebook mereka. Pada 2023, dua penumpang di penerbangan Scoot yang hendak lepas landas dari Bandara Internasional Taoyuan di Taiwan menuju Singapura mengalami luka-luka setelah power bank mereka mengalami panas berlebih dan terbakar.

Keputusan SIA ini diambil setelah serangkaian insiden kebakaran di kabin pesawat di seluruh dunia, yang mendorong maskapai seperti Thai Airways, AirAsia, dan beberapa maskapai di Korea Selatan untuk memberlakukan larangan penggunaan power bank selama penerbangan dan pembatasan penyimpanan di kompartemen atas.

Pada awal Maret, sebuah video dari seorang penumpang di penerbangan Batik Air memperlihatkan kabin pesawat dipenuhi asap, yang dilaporkan berasal dari power bank yang terbakar di dalam kompartemen bagasi atas.

Pada Januari, sebuah pesawat Air Busan terbakar saat bersiap lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan. Insiden ini juga diduga disebabkan oleh power bank.

Pada 2024, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat mencatat tiga insiden baterai lithium yang mengalami panas berlebih di pesawat dalam dua minggu, dibandingkan dengan kurang dari satu insiden per minggu pada 2018.

Menurut situs web SIA, baterai isi ulang, yang juga dikenal sebagai power bank, dikategorikan sebagai baterai lithium cadangan, yang tidak diperbolehkan berada di bagasi tercatat dan harus dibawa di bagasi kabin.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kulit Breakout, Lawyer Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Skincare

Next Article Daftar Biang Kerok Tiket Pesawat Luar Negeri Lebih Murah dari Domestik

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |