Rapor 6 Bulan Prabowo: Hasilkan 28 Kebijakan dan 200 Produk Hukum

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menggelar sidang kabinet paripurna keenam, dalam masa pemerintahannya selama enam bulan. Sidang ini sekaligus mengevaluasi 6 bulan pertama pemerintahan berjalan.

Dia pun meminta kepada menteri dan kepala lembaga di dalam kabinetnya untuk saling mengoreksi atas hal-hal yang selama ini dikerjakan.
"Baru saja kita melewati tonggak enam bulan pertama, bisa dikatakan ini semester pertama pemerintahan kita. Sekarang tibanya kita melihat rapot kita apakah merah, atau memuaskan, atau cukup memuaskan, atau sangat memuaskan," kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Menurut Prabowo, selama 6 bulan pemerintahannya, pemerintahannya telah mencapai hal-hal yang cukup berarti dan bersifat fundamental. Dimana pemerintah sudah menghasilkan 28 kebijakan baru.

"Kebijakan tersebut yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat kita, hal-hal ini kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat, yang tidak diperkirakan bahwa kita mampu mencapai itu dalam waktu singkat," katanya.

"Walaupun 28 kebijakan namun produk-produk untuk mencapai kebijakan tersebut, saya hitung mungkin lebih dari 100 bahkan mendekati 200," sambungnya.

Inflasi dan Pangan

Dalam 6 bulan jabatannya, Presiden Prabowo menilai keberhasilan dalam pengendalian inflasi ini tak lepas dari landasan kuat yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya. Selain itu, Presiden Prabowo juga mengapresiasi kekompakan tim kerjanya.

"Saya merasa teamwork kita bagus, saya merasa garis yang kita tentukan terwujud di lapangan. Inflasi (rendah) terwujud, banyak negara mau belajar bagaimana mengendalikan inflasi dari kita," tambahnya.

Prabowo mengungkapkan, capaian lain yang membanggakan adalah kemampuan pemerintah menjaga stabilitas harga pangan di masa-masa kritis seperti Natal, akhir tahun, dan Lebaran. Kepala Negara turut menyoroti keberhasilan pelaksanaan mudik Lebaran 2025 yang berjalan lancar, dengan angka kecelakaan terendah sepanjang sejarah dan peningkatan jumlah pemudik.

Kali ini, dia juga menegaskan capaian besar pemerintah dalam sektor pertanian, khususnya produksi beras dan jagung yang menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ini. Hal itu disampaikan saat memberikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025.

"Salah satu prestasi kita yang dirasakan yang riil dan tidak bisa dibuat-buat adalah bahwa produksi beras dan jagung kita. Saya dapat laporan sekarang, sangat berhasil. Bahkan dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu," ujar Presiden.

Kepala Negara mengungkapkan, Sumatra Selatan yang biasanya memproduksi sekitar 3 juta ton beras per tahun, tahun ini diperkirakan akan mencapai 4 juta ton. Peningkatan 25% ini, menurutnya, merupakan prestasi luar biasa yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola krisis pangan global.

"Artinya apa? Peningkatan 25%. Saya kira di seluruh dunia ini salah satu prestasi," kata Prabowo menegaskan.

Presiden juga menyampaikan untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras yang dimiliki pemerintah berada dalam posisi tertinggi. Ini menjadi indikator kuat bahwa strategi penguatan ketahanan pangan berjalan efektif.

"Jumlah tonase beras yang sekarang berada di tangan pemerintah, saya dapat laporan, adalah tertinggi sepanjang sejarah NKRI," ucapnya.

Laporan MBG

Presiden juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang terus menunjukkan perkembangan signifikan sejak diluncurkan secara bertahap pada Januari 2025. Dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025, Kepala Negara menekankan bahwa program ini bukan hanya soal makanan, tetapi merupakan wujud nyata investasi negara dalam membangun generasi sehat dan berkualitas.

"Sampai hari ini saya dapat laporan barusan sudah lebih dari seribu titik, 1.286. Yang total penerima makan berizi sekarang sudah di atas 3 juta, 3,4 juta di awal Mei dan diperkirakan akhir Mei akan mencapai 4 juta. Di akhir Juni akan mencapai 6 juta dan di akhir Agustus akan mencapai 22 juta. Sehingga di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat," ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa skala dan kompleksitas logistik program ini sangat besar. Walaupun tingkat keberhasilan program MBG mencapai angka 99%, tetapi dia mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak cepat puas.

"Di mana ada usaha manusia, di mana di bidang pekerjaan apapun kalau 99,99% keberhasilan oke dong. Walaupun kita tidak boleh cepat puas, Pak Dadan ya. Kita harus lihat nanti, Desember 2025," paparnya.

Namun, dia tetap menekankan pentingnya upaya menuju nol kesalahan. Ia pun menyampaikan penghargaan kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) beserta seluruh jajaran atas komitmennya terhadap standar tinggi dalam pelaksanaan program MBG.

"Makan bergizi digelar yang orang tidak mengira, banyak yang tidak mengira, banyak yang nyinyir, banyak yang mengatakan impossible. Nah itulah, kita buktikan dengan niat baik, dengan tekad, dengan menggunakan rumus-rumus yang benar," tegasnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang Mengguncang, Swasembada Beras & Jagung RI Aman?

Next Article Ada Usulan Dana Zakat Buat MBG, Begini Respons Prabowo

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |