Punya Cadangan Mineral US$ 2,5 Triliun, Arab Ajak RI Investasi Tambang

1 day ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Arab Saudi tengah menjajaki potensi kemitraan strategis di sektor pertambangan dan membuka peluang investasi baru dengan Indonesia.

Hal itu seiring dengan kunjungan Menteri Industri dan Mineral Arab Saudi Bandar Al-Khorayef ke Indonesia. Dia melakukan berbagai pertemuan tingkat tinggi dengan para pejabat terkemuka di Tanah Air.

Arab melalui Manara Minerals, yakni sebuah usaha patungan antara Perusahaan Pertambangan Arab Saudi (Ma'aden) dan Public Investment Fun (PIF), saat ini terhitung memiliki cadangan mineral yang belum tergarap senilai sekitar US$ 2,5 triliun atau setara Rp 42.123 triliun.

Hal itu membuat Arab melakukan percepatan investasi internasional di sektor pertambangan untuk mengamankan pasokan mineral penting yang dibutuhkan dalam negeri ke depannya.

Arab sendiri secara aktif memanfaatkan kemitraan strategis internasional, termasuk dengan Indonesia untuk mengamankan bahan baku penting, menarik teknologi hilir, dan memperkuat rantai pasok global.

Sedangkan Indonesia dinilai berpeluang besar untuk investasi jangka panjang, pertukaran teknologi, dan integrasi rantai nilai. Hal itu mengingat, Indonesia memiliki cadangan nikel dan mineral penting lainnya yang melimpah.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap mineral penting, terutama logam baterai seperti nikel, Indonesia telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di sektor pertambangan.

Saat Indonesia memberlakukan kebijakan penyetopan ekspor bijih nikel tahun 2022 lalu, Arab menilai hal itu membuat Indonesia menjadi mitra penting bagi Arab dalam mencapai target iklim global.

Selain itu, Khorayef juga mengungkapkan Indonesia dengan pihaknya memiliki fokus yang sama sesuai dengan visi Arab tahun 2030.

Dengan begitu, Arab dan Indonesia diharapkan bisa mempercepat eksplorasi wilayah baru (green field exploration), membuka potensi kekayaan mineral Kerajaan Arab Saudi senilai US$ 2,5 triliun, dan mendukung pengembangan rantai pasok mineral yang berkelanjutan dan bernilai tambah.

Dalam Forum Mineral Masa Depan terakhir pada Januari, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan putaran kesembilan peluang eksplorasi di tiga sabuk mineral utama yang mencakup wilayah seluas 24.946 km2 , sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk menawarkan lisensi eksplorasi di lebih dari 50.000 km2 pada tahun 2025. Dalam pertemuan di Indonesia.

Menteri Industri dan Mineral Arab Bandar Al-Khorayef pun mengundang investor Indonesia untuk berpartisipasi dalam putaran kesembilan lisensi eksplorasi di Kerajaan Arab Saudi - yang mencerminkan komitmen Kerajaan untuk memperdalam kemitraan internasional di sektor mineral dan pertambangan.

Sabuk mineral yang ditargetkan - terletak di wilayah Madinah dan Riyadh - mengandung mineral utama seperti emas, tembaga, perak, seng, dan nikel.

"Perusahaan Indonesia didorong untuk memanfaatkan berbagai insentif investasi yang kuat, termasuk pendanaan hingga 75% dari biaya modal melalui Dana Pengembangan Industri Kerajaan Arab Saudi, hak kepemilikan asing penuh, serta akses terhadap data geologi terperinci melalui platform Taade'en. Dengan Manara Minerals sebagai ujung tombak strategi investasi luar negeri Kerajaan Arab Saudi, kemitraan masa depan dengan mitra Indonesia akan dibangun tidak hanya berdasarkan potensi komersial, tetapi juga komitmen bersama terhadap pengelolaan lingkungan dan pembangunan sosial ekonomi," papar Al-Khorayef, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (17/04/2025).

Dia menyebut, kunjungannya ini ke Indonesia juga untuk menegaskan kembali kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi dalam memajukan kolaborasi global, mempromosikan ketahanan, dan mendukung pasokan mineral yang bertanggung jawab untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

"Seiring dengan terus berubahnya lanskap global, Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia siap memainkan peran penting dalam memasok mineral yang akan mendukung masa depan energi bersih dunia - sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan kedua negara dan masyarakatnya," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Arab Saudi Siap Investasi Mineral di RI

Next Article Smelter Nikel RI Tak Dibatasi, Siap-Siap Harga Bisa Ambruk!

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |