Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar HP China membara di kuartal-I (Q1) 2025. Firma riset IDC melaporkan sebanyak 71,6 juta unit HP dikapalkan dalam periode 3 bulan pertama di 2025.
Angka itu menunjukkan pertumbuhan 3,3% secara tahun-ke-tahun (YoY). Kinerjanya lebih baik dibandingkan pertumbuhan pasar HP global yang 'hanya' 1,5% YoY, dikutip dari laman IDC, Sabtu (19/4/2025).
Pendorong utama pertumbuhan pasar HP China adalah kebijakan subsidi dari pemerintahan Xi Jinping yang diperpanjang hingga Januari 2025. Counterpoint mencatat kebijakan tersebut juga merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan pasar HP global.
China merupakan pasar HP terbesar di dunia. Pertumbuhan di China akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pasar HP di dunia.
"Ketegangan AS-China telah memicu kekhawatiran. Namun, kabar baiknya pertumbuhan pasar HP di Q1 2025 memberikan posisi lebih baik bagi pemain pasar HP untuk menghadapi tantangan sepanjang tahun," kata Will Wong, Senior Research Manager untuk Client Devices di IDC APAC.
Xiaomi mencatat pertumbuhan paling besar mencapai 39,9% YoY di Q1 2025. Merek tersebut berhasil menduduki posisi pertama sebagai raja HP China dengan pangsa pasar 13,3 juta unit atau setara dengan pangsa pasar 18,6%.
Posisi kedua diduduki Huawei dengan pertumbuhan 10% YoY. Huawei yang disebut sebagai 'pembunuh iPhone' berhasil menjual 12,9 juta unit HP dan meraup pangsa pasar 18%.
Di posisi ketiga dan keempat masing-masing diduduki Oppo dan Vivo yang tumbuh single-digit, secara berurutan 3,3% dan 2,3%.
Sementara itu, Apple berada di posisi kelima dan tampak masih menghadapi tantangan di pasar China. Pertumbuhan penjualan iPhone masih anjlok 9% YoY. Apple menjual 9,8 juta unit HP pada Q1 2025 dengan pangsa pasar 13,7%.
Pertumbuhan pasar HP China di Q1 2025 menunjukkan kinerja positif selama 6 kuartal berturut-turut. Kendati demikian, subsidi yang kemungkinan dihentikan dan kondisi geopolitik yang kompleks ke depan bisa berdampak pada penurunan permintaan konsumen.
"Ke depan, pasar HP diprediksi akan mengalami tantangan sebagai dampak ketegangan perdagangan antara AS dan China. Hal ini bisa memicu peningkatan harga dan pengetatan bujet konsumen," kata Senior Research Analyst untuk Client System Research IDC China, Arthur Guo.
Foto: Pasar Smartphone China, Pengiriman 5 Perusahaan Teratas, Pangsa Pasar, dan Pertumbuhan Tahunan Q1 2025. (Dok. IDC)
Pasar Smartphone China, Pengiriman 5 Perusahaan Teratas, Pangsa Pasar, dan Pertumbuhan Tahunan Q1 2025. (Dok. IDC)
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Warga RI Diminta Pindah ke e-SIM, Apa Untung & Urgensinya?
Next Article HP China Pembunuh Flagship Tiba di RI, Spesifikasinya Gokil