Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria bernama David Hole menemukan batu misterius pada 2015 lalu. Batu itu mulanya disangka emas, namun ternyata merupakan harta karun berharga yang super langka.
Lokasi penemuan batu misterius itu di Maryborough Regional Park dekat Melbourne. Saat melihat batu itu, Hole terpikat dan langsung membawanya pulang.
Ia berusaha membuka batu itu dengan berbagai upaya. Mulai dari menggunakan gergaji, penggiling, bor, hingga menyiramnya dengan cairan asam. Namun, upaya itu sia-sia.
Akhirnya, Hole menemukan bahwa batu itu bukan berisi emas, tapi sebuah meteorit langka. Ia mengetahui informasi itu ketika membawa batu misterius ke Museum Melbourne untuk dianalisa.
"Batu ini memiliki tampilan terpahat dengan lesung pipit. Itu terbentu saat melewati atmosfer, mereka meleleh di luar dan atmosfer memahatnya," kata ahli geologi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Kamis (10/4/2025).
Dalam makalah ilmiah, para peneliti menuliskan meteorit itu berusia 4,6 miliar tahun. Beratnya mencapai 17 kilogram dan setelah dipotong kecil ditemukan besi berpersentase tinggi membuatnya menjadi H5 ordinary chondrite.
Setelah meteorit dibuka, terlihat adanya tetesan mineral logam kecil mengkristal di seluruh bagiannya yang disebut sebagai chondrules.
"Beberapa memberikan pandangan sekilas soal planet kita. Sejumlah meteorit, terdapat 'stardust' yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan elemen tabel periodik," ia menjelaskan.
"Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; penyusun kehidupan," ia menambahkan.
Para peneliti belum mengetahui asal dan berapa lama meteorit itu sudah ada di Bumi. Namun mereka memiliki beberapa dugaan, misalnya kemungkinan dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
"Meteorit khusus ini mungkin keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan lalu suatu hari menabrak Bumi," jelas Henry.
Sementara itu, meteorit berada di Bumi diprediksiantara 100 hingga 1.000 tahun yang berasal dari penanggalan karbon. Science Alert mengaitkannya dengan penampakan meteorit antara 1889 hingga 1951 di Bumi.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: