Kegiatan mobile clinic untuk trauma heaaling dengan menjangkau langsung posko-posko pengungsian di Bener Meriah sebagai respons atas meningkatnya keluhan kecemasan dan trauma psikologis yang dialami penyintas bencana. (Waspada.id/Ist)
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BENER MERIAH (Waspada.id): Pascabanjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bener Meriah, layanan kesehatan jiwa diperkuat melalui program Mobile Clinic yang menjangkau langsung lokasi pengungsian warga terdampak.
Program ini diinisiasi oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Bener Meriah, dr. Insan Sarami Artanoga, Sp.Kj, sebagai respons atas meningkatnya keluhan kecemasan dan trauma psikologis yang dialami penyintas bencana.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Korban bencana ini banyak yang mengalami cedera psikologis, terutama rasa takut dan cemas. Karena itu kami berinisiatif membentuk mobile clinic untuk menjangkau langsung posko-posko pengungsian,” ujar dr. Insan si sela-sela kegiatan, Sabtu (20/12).
Sejak mulai beroperasi pada 1 Desember 2025, Mobile Clinic didukung tenaga medis lintas disiplin. Selain memberikan layanan kesehatan umum, tim secara khusus memfokuskan pendampingan pada pemulihan kondisi psikologis masyarakat terdampak.
Pendekatan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kelompok usia. Anak-anak mendapatkan terapi bermain seperti mewarnai, bermain bola, dan permainan sederhana lainnya, sementara orang dewasa didampingi melalui psikoterapi suportif dan teknik relaksasi untuk menurunkan tingkat kecemasan.
Menurut dr. Insan, ketakutan terhadap hujan menjadi keluhan yang paling sering disampaikan penyintas, mengingat bencana terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
“Hampir seluruh penyintas yang kami temui mengaku takut saat hujan turun. Melalui pendampingan ini, kami berharap kecemasan tersebut tidak berkembang menjadi trauma jangka panjang,” tambahnya.
Di lapangan, pelaksanaan Mobile Clinic menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan akses menuju lokasi pengungsian. Beberapa posko hanya dapat dijangkau melalui medan yang sulit, termasuk harus menyeberangi sungai.
Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan jiwa juga menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, dokter spesialis kesehatan jiwa di Kabupaten Bener Meriah masih terbatas, sehingga pelayanan harus dilakukan secara bergiliran dan terjadwal.
Meski demikian, tim Mobile Clinic tetap berkomitmen hadir mendampingi masyarakat terdampak dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia agar layanan kesehatan jiwa dapat terus menjangkau para penyintas bencana di Kabupaten Bener Meriah. (id65)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































