Program MBG Diam-Diam Sudah Serap 600 Ribu Pekerja

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, hingga kini proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah menyerap sekitar 600 ribu tenaga kerja.

"Untuk yang langsung di SPPG itu sudah kurang lebih 300 ribu lebih (pekerja), di SPPG-nya. Itu belum di supplier, karena 1 SPPG membutuhkan minimal 15 supplier, dan 1 supplier biasanya mempekerjakan antara 5 sampai 15 orang. Jadi sudah kurang lebih 600 ribu orang bekerja di dalam MBG," ungkap Dadan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Angka itu, kata Dadan, belum terhitung dengan jumlah petani yang ikut serta membantu dalam memasok bahan baku program MBG.

"Itu belum dihitung petaninya," imbuhnya.

Adapun hingga hari ini, sudah ada 8.344 SPPG atau dapur MBG yang berdiri di berbagai daerah. Menariknya, seluruh fasilitas itu terbangun murni dari kontribusi masyarakat tanpa melibatkan dana APBN.

"Alhamdulillah sampai hari ini, sampai pagi ini, sudah ada 8.344 SPPG dan itu 100% dari 8.344 itu didanai oleh dana masyarakat. Jadi ini kontribusi masyarakat yang luar biasa," pungkasnya.

Sejumlah siswa saat mengikuti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (7/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Sejumlah siswa saat mengikuti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (7/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah siswa saat mengikuti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (7/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lambatnya Penyerapan Anggaran MBG

Dadan menegaskan lambatnya penyerapan anggaran MBG di awal tahun bukan tanpa sebab. Kata dia, karena banyak pihak sempat meragukan program baru ini bisa berjalan.

"Kami kenapa lambat (penyerapan anggaran) di awal? Karena kan banyak orang yang tidak yakin program ini akan jalan," ujar Dadan.

Dadan menjelaskan, serapan anggaran di BGN sangat bergantung pada jumlah penerima manfaat. Semakin besar jumlah penerima, maka semakin besar pula dana yang bisa dicairkan. Kuncinya, kata dia, terletak pada jumlah dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berhasil dibangun.

Ia mencontohkan, pembangunan satu SPPG dalam sehari dapat menyerap Rp1 miliar anggaran. Pada Januari 2025, BGN baru mendirikan 190 SPPG dengan serapan Rp190 miliar. Namun kini, jumlahnya melonjak drastis menjadi 8.344 SPPG dengan total serapan Rp8,3 triliun.

Dadan optimistis penyerapan akan terus meningkat seiring penambahan dapur MBG.

"Dan kita targetkan di bulan Oktober sudah akan ada sekitar 20.000 SPPG sehingga di November (penyerapan anggaran) sudah Rp20 triliun sendiri. Seperti itu mekanismenya," terang dia.

Ia menekankan, percepatan penyerapan bukan rekayasa, melainkan konsekuensi dari jumlah SPPG atau dapur MBG yang kian bertambah.

"Sehingga penyerapan (anggaran) itu di ujung akan sangat besar. Bukan diada-adakan, tetapi karena SPPG-nya bertambah," tegas Dadan.

Di sisi lain, ia memastikan BGN selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait progres program ini.

"Mereka (Kemenkeu) kan mantau setiap saat. Bahkan dengan Bu Sri Mulyani dulu kan sudah dua kali atau tiga kali konferensi pers ya. Jadi karena Pak Menkeu baru (Purbaya), nanti kita akan lakukan (konferensi pers). Tapi dengan tiga wamennya kan sudah biasa," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Datang ke RI, Bill Gates Ditemani Prabowo 'Blusukan' Cek Program MBG

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |