Prioritas Pemkab Madina Keselamatan Warga

3 hours ago 1

​BATAHAN (Waspada.id): Prioritas Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat bencana banjir dan longsor di tengah intensitas hujan yang tinggi sekitar dua pekan lalu adalah keselamatan masyarakat.

​Hal itu disampaikan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi di hadapan para kepala desa di Kecamatan Batahan dan masyarakat Desa Banjar Aur pada Kamis, 11 Desember 2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

​”Karena nyawa itu jauh lebih berharga dari infrastruktur. Maka tiga hari pertama bersama Forkopimda fokus dalam penanganan memastikan masyarakat kita tidak ada yang menjadi korban jiwa dalam bencana ini,” kata dia.

​Wabup Atika bersama Kapolres AKBP Arie Sopandi Paloh beserta rombongan mengunjungi desa ini untuk menyerahkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana.

​”Kedatangan kami ini ingin mendengar langsung keadaan yang terjadi di desa bapak/ibu. Walaupun sebetulnya, sejak hari pertama kami sudah memantau,” ujar wakil bupati.

​Atika menjelaskan, awalnya banjir terjadi terjadi di 16 kecamatan yang bertambah menjadi 20. Selain itu, longsor juga terjadi di puluhan titik. “Maka saat 16 itu, kami tetapkanlah Mandailing Natal Tanggap Darurat Bencana,” jelas dia.

​Untuk Kecamatan Batahan, Wabup Atika mengaku menaruh perhatian khusus terhadap masyarakat di Dusun Koto Puat, Desa Batu Sondet, karena air di permukiman mencapai tiga meter.

​”Saya sampai hapal di sana ada 100 jiwa, tidak bisa saya bayangkan bagaimana kondisinya saat itu,” tambah dia.

​Maka dari itu, Atika pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan tergerak hatinya menyelamatkan warga di sana sehingga tidak ada korban jiwa.

​”Terima kasih untuk semua jajaran yang sudah bekerja keras mengevakuasi warga, memastikan kebutuhan mereka tetap aman,” ujar wakil bupati.

​Sementara itu, Camat Batahan Sukiman menjelaskan sejak awal November curah hujan sudah tinggi di kawasan itu. Tanggal 23 mulai banjir dan puncaknya terjadi pada rentang 25-28 November.

​”Desa Batahan III itu 100 persen terdampak, Batahan I hampir 90 persen, Batahan II 70 persen,” kata dia.

​Camat Sukiman mengungkapkan, akibat banjir yang terjadi berhari-hari itu 11.152 jiwa terpaksa mengungsi. Maka dari itu, dia pun meminta pemerintah daerah membangun empat selter pengungsian dan menyediakan perahu fiber.

​”Sehingga kalau nanti banjir terjadi, apalagi daerah ini rawan banjir, sudah ada alat untuk mengevakuasi warga dan tempatnya juga dekat,” harap dia.

​Dalam kesempatan ini, Wabup Atika didampingi Asisten Administrasi Umum Lismulyadi Nasution, Kepala Dinas PMD Irsal Pariadi, Kepala Dinas Perkim Rully Andri, Kepala Dinas Perpustakaan Khairunndia, dua kepala bidang pada Dinas PUPR, satu kabid pada Dinas Pendidikan, dan satu kabid pada Dinas Pertanian. Pemkab Madina Keselamatan Warga

Batahan, Sinunukan – Priotias Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat bencana banjir dan longsor di tengah intensitas hujan yang tinggi sekitar dua pekan lalu adalah keselamatan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi di hadapan para kepala desa di Kecamatan Batahan dan masyarakat Desa Banjar Aur pada Kamis, 11 Desember 2025.

“Karena nyawa itu jauh lebih berharga dari infrastruktur. Maka tiga hari pertama bersama Forkopimna fokus dalam penanganan memastikan masyarakat kita tidak ada yang menjadi korban jiwa dalam bencana ini,” kata dia.

Wabup Atika bersama Kapolres AKBP Arie Sopandi Paloh beserta rombongan mengunjungi desa ini untuk menyerahkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana.

“Kedatangan kami ini ingin mendengar langsung keadaan yang terjadi di desa bapak/ibu. Walaupun sebetulnya, sejak hari pertama kami sudah memantau,” ujar wakil bupati.

Atika menjelaskan, awalnya banjir terjadi terjadi di 16 kecamatan yang bertambah menjadi 20. Selain itu, longsor juga terjadi di puluhan titik. “Maka saat 16 itu, kiami tetapkanlah Mandailing Natal Tanggap Darurat Bencana,” jelas dia.

Untuk Kecamatan Batahan, Wabup Atika mengaku menaruh perhatian khusus terhadap masyarakat di Dusun Koto Puat, Desa Batu Sondet, karena air di permukiman mencapai tiga meter.

“Saya sampai hapal di sana ada 100 jiwa, tidak bisa saya bayangkan bagaimana kondisinya saat itu,” tambah dia.

Maka dari itu, Atika pun berterima masih kepada seluruh pihak yang terlibat dan tergerak hatinya menyelamatkan warga di sana sehingga tidak ada korban jiwa.

“Terima kasih untuk semua jajaran yang sudah bekerja keras mengevakuasi warga, memastikan kebutuhan mereka tetap aman,” ujar wakil bupati.

Sementara itu, Camat Batahan Sukiman menjelaskan sejak awal November curah hujan sudah tinggi di kawasan itu. Tanggal 23 mulai banjir dan puncaknya terjadi pada rentang 25-28 November.

“Desa Batahan III itu 100 persen terdampak, Batahan I hampir 90 persen, Batahan II 70 persen,” kata dia.

Camat Sukiman mengungkapkan, akibat banjir yang terjadi berhari-hari itu 11.152 jiwa terpaksa mengungsi. Maka dari itu, dia pun meminta pemerintah daerah membangun empat selter pengungsian dan menyediakan perahu fiber.

“Sehingga kalau nanti banjir terjadi, apalagi daerah ini rawan banjir, sudah ada alat untuk mengevakuasi warga dan tempatnya juga dekat,” harap dia.

Dalam kesempatan ini, Wabup Atika didampingi Asisten Administrasi Umum Lismulyadi Nasution, Kepala Dinas PMD Irsal Pariadi, Kepala Dinas Perkim Rully Andri, Kepala Dinas Perpustakaan Khairunndia, dua kepala bidang pada Dinas PUPR, satu kabid pada Dinas Pendidikan, dan satu kabid pada Dinas Pertanian.(Id100)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |