FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
27 February 2025 22:00

Warga Israel mengibarkan bendera Israel saat konvoi yang membawa peti jenazah Shiri, 32 tahun, dan kedua anaknya Kfir, 9 bulan, dan Ariel, 4 tahun yang diculik dari rumah mereka di Kibbutz Nir Oz selama serangan dikembalikan ke Israel di Ashkelon, Israel, Rabu (26/2/2025). (REUTERS/Amir Cohen)

Hamas menyerahkan jenazah empat sandera Israel sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Israel. Sebagai balasannya, ratusan tahanan Palestina dijadwalkan dibebaskan. Pertukaran ini menjadi yang terakhir dalam fase pertama gencatan senjata di Gaza. (REUTERS/Mohammed Torokman)

Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari sebagian besar telah berjalan meski menghadapi berbagai kendala. Namun, fase pertama akan berakhir minggu ini, dan kelanjutan tahap berikutnya masih belum jelas. Hamas menyatakan belum menerima proposal lebih lanjut terkait perpanjangan gencatan senjata. (REUTERS/Mohammed Torokman)

Setelah beberapa hari mengalami kebuntuan, mediator Mesir mengamankan kesepakatan untuk menyerahkan jenazah empat sandera terakhir dalam tahap pertama. Sebagai gantinya, 620 warga Palestina yang ditahan di Gaza atau dipenjara di Israel akan dibebaskan. (REUTERS/Ammar Awad)

Namun, serah terima terakhir dilakukan tanpa upacara serupa. Israel menerima peti jenazah keempat sandera pada Kamis dini hari. Mereka diidentifikasi sebagai Tsachi Idan, Itzhak Elgarat, Ohad Yahalomi, dan Shlomo Mantzur, yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 di rumah mereka dekat Gaza. (REUTERS/Ammar Awad)

Tahanan Palestina yang dibebaskan mencakup 445 pria, 24 wanita, dan anak-anak yang ditangkap di Gaza, serta 151 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan terhadap warga Israel, menurut sumber Hamas. Tahap pertama gencatan senjata mencakup pertukaran 33 sandera Israel dengan 2.000 tahanan Palestina, penarikan pasukan, dan bantuan kemanusiaan. Dengan gencatan senjata berakhir Sabtu, kelanjutannya masih belum pasti. (REUTERS/Mohammed Torokman)