Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diikuti dengan pelemahan dolar AS sementara waktu.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,21% di angka Rp16.440/US$ pada hari ini, Selasa (4/3/2025). Penguatan ini terjadi bersamaan dengan penutupan perdagangan kemarin (3/3/2025) yang juga mengalami apresiasi.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:59 WIB turun 0,267% di angka 106,46 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 106,75.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan indeks dolar yang melemah, hingga membuat kurs rupiah menguat dipicu oleh data PMI Manufaktur AS yang disurvei Institute for Supply Management (ISM) merosot ke level 50,3 pada Februari, dari sebelumnya di level 50,9 pada Januari.
"Lebih karena indeks dollar yang melemah. DXY bergerak melemah didorong data ISM yang lebih lemah di Amerika Serikat," kata David kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/3/2025).
David memperkirakan, dalam jangka pendek kurs rupiah masih akan bergerak di kisaran Rp 16.300-16.600/US$. Faktor pendorong penguatan dari sisi internal hanya sebatas tekanan inflasi yang rendah.
Kepala Riset Ekonomi Makro dan Market Permata Bank Faisal Rachman juga menegaskan, pergerakan kurs rupiah hari ini masih dipengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap persoalan eksternal, khususnya dari AS. Termasuk soal ekspektasi makin lebarnya pemangkasan suku bunga AS.
"Penguatan Rupiah pagi ini didorong oleh sentimen risk-on terkait dengan ruang pemotongan suku bunga the Fed untuk tahun ini yang lebih lebar dari perkiraan awal atau naik dari 50 bps menjadi 75 bps," ucap Faisal.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini investor berpandangan khawatir untuk ke depannya, terlebih dampak akan kebijakan tarif baru.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi mata uang Garuda untuk menguat sementara waktu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900