
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TOBA (Waspada) : Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) ratusan buruh dan pekerja di Kabupaten Toba, menggelar aksi dan orasi untuk menyampaikan aspirasi. Aksi pawai dimulai dari PT. TPL yang dilanjutkan dengan orasi yang dipusatkan di Tugu DI. Panjaitan, Balige, Kamis (1/5).
Dalam orasinya, pimpinan aksi membacakan tuntutan dan aspirasi mereka yang terdiri dari 5 poin, diantaranya;
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
- Meminta Kepada Kementerian Kehutanan RI Untuk melakukan verifikasi pada lahan konsesi PT. TPL guna menjaga konflik antara masyarakat sekitar konsesi.
- Meminta kepada Menteri Tenaga Kerja untuk melindungi dan mempertahankan PT. TPL tetap beroperasi untuk menghindari PHK.
- Meminta kepada Kapolri agar menjaga keamanan dan kenyamanan bagi karyawan/i dalam bekerja, mengingat bahwa PT. TPL adalah objek vital nasional.
- Meminta kepada Bupati Toba agar bersama- sama dengan KPHL IV Balige, Kadis Perijinan dan Ketenagakerjaan, Kabag Hukum dan Kapolres Toba agar menyampaikan aspirasi buruh ke pimpinan pusat dan membentuk tim untuk menghindari konflik masyarakat dengan karyawan jika bekerja di lahan yang berada di wilayah Kabupaten Toba.
- Meminta Menteri Tenaga Kerja segera mencabut UU (Undang Undang) Cipta Kerja karena sangat merugikan pekerja buruh.
Setelah membacakan tuntutan tersebut, pimpinan aksi selanjutnya menyerahkan tuntutan secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten Toba yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus. Selain kepada Wakil Bupati, tuntutan itu juga disampaikan kepada Kapolres Toba, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, S.I.K dan Wakil Ketua DPRD Toba, Thomson Manurung.

“Kami ingin Bapak sampaikan tuntutan kami ke pusat. Kami tidak mau berbenturan dengan masyarakat. Jadi kami mohon agar bapak-bapak membentuk suatu tim untuk menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi,” kata pimpinan aksi, Pangeran Manurung sesaat setelah menyerahkan tuntutan tersebut secara tertulis.
Menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh para buruh, Wakil Bupati menyampaikan bahwa pemerintah sesungguhnya memahami aspirasi para buruh. Wabup juga menyampaikan bahwa pada dasarnya pemerintah berusaha untuk mensejahterakan masyarakat.
“Kita bekerja dengan baik sesuai dengan profesi kita, dan kami sekuat tenaga bagaimana supaya kita semua nyaman dalam menjalankan tugas dan kegiatan kita,” kata Wakil Bupati.
Dia menyampaikan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti tuntutan para buruh, agar konflik dengan masyarakat tidak terjadi. “Ini akan kami tindak lanjuti, termasuk menghindari bentrok dengan masyarakat di sekitar konsesi,” ujar Wabup lagi.
“Kami berharap mari sama-sama bekerja dengan baik, jikapun ada singgungan jangan sampai ada kontak fisik. Menyelesaikan persoalan adalah dengan hati dan pikiran yang jernih. Ini semua akan kita sampaikan kepada lembaga yang berhak menangani persoalan ini,” pungkasnya.
Kapolres Toba, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, S.I.K juga berterima kasih atas terlaksananya aksi buruh di Toba yang damai. Sebagai Kapolres Baru di Toba, dia meminta agar saling bersinergi menciptakan kondisi yang aman.
“Kepolisian bersama masyrakat harus bisa menjadi subjek dan obyek sekaligus sehingga keamanan di Kabupaten Toba menjadi tanggungjawab kita bersama. Jadi kepolisian dan pemerintah dan masyarakat harus saling bersinergi. Mohon dukungan untuk saya sebagai Kapolres baru sekaligus warga baru di sini dan semua harapan kalian akan saya tindak lanjuti. Pintu Polres terbuka lebar untuk seluruh warga Toba,” pungkasnya.
Di akhir, juga dilaksanakan penyerahan bantuan 105 paket sembako dari BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Toba yang secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati, Kapolres, dan Wakil Ketua DPRD Toba kepada 10 orang buruh yang mengalami PHK dan dirumahkan. Usai penyerahan sembako, seluruh buruh akhirnya membubarkan diri secara tertib. (rg)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.