Perang Tarif AS-China Makin Ganas, Trump Siapkan Petaka Baru

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan tarif baru untuk chip impor asal China pada pekan ini. Ia menambahkan akan ada fleksibilitas untuk beberapa perusahaan di sektor tersebut.

Di saat bersamaan, Trump mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa smartphone dan komputer akan dikecualikan dari tarif resiprokal China sebesar 145%. Kendati demikian, bukan berarti smartphone dan komputer impor dari China tidak kena tarif sama sekali.

Pemerintahan Trump tengah menyiapkan penghitungan tarif khusus untuk jenis barang elektronik tersebut.

"Kami ingin membuat aturan yang sederhana bagi banyak perusahaan, karena kami ingin membuat chip, semikonduktor, dan produk lain di dalam negeri," kata Trump, dikutip dari Reuters, Senin (14/4/2025).

Trump menolak menjawab apakah produk seperti HP dan komputer pada akhirnya akan benar-benar dikecualikan dari perang tarif China-AS.

"Kita harus menunjukkan fleksibilitas. Tidak boleh kaku," ujarnya singkat.

Sebelumnya, di akun media sosialnya, Trump mengumumkan penyelidikan keamanan nasional perdagagan yang menargetkan sektor semikonduktor.

"Kami menyelidiki semikonduktor dan seluruh rantai pasokan elektronik pada penyelidikan keamanan nasional tarif yang akan datang," tulis Trump.

Pada Jumat pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan pengecualian tarif resiprokal untuk impor HP dan komputer asal China. Hal ini memberikan setitik harapan bagi industri teknologi di tengah konflik yang kian menegang antara AS dan China.

Kendati demikian, pada Minggu pekan lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) AS Howard Lutnick menekankan bahwa produk teknologi asal China akan tetap kena tarif, tetapi penghitungannya akan terpisah dari tarif resiprokal sebesar 145%.

Lutnick mengatakan tarif khusus untuk HP, komputer, dan chip akan dipastikan dalam 2 bulan ke depan.

"Trump mengatakan ada pengecualian untuk tarif resiprokal, tetapi produk-produk itu [HP dan komputer] akan termasuk dalam tarif semikonduktor yang akan datang kemungkinan sebulan atau 2 bulan ke depan," kata Lutnick.

Beijing pada Jumat pekan lalu merespons ancaman tarif Trump dengan memberlakukan tarif impor dari AS sebesar 125%.

Senator AS dari Demokrat, Elizabeth Warren, mengkritik revisi terbaru dari rencana tarif Trump. Ekonom juga telah mewanti-wanti bahwa tarif tersebut akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi.

"Tak ada kebijakan tarif, yang ada hanya chaos dan korupsi," kata Warren terkait kebijakan tarif Trump yang berubah-ubah.

Ray Dalio, miliarder dan pendiri hedge fund terbesar di dunia mengungkapkan kekhawatirannya kepada NBC terkait tarif Trump. Ia mengatakan hal ini dapat memicu resesi.

"Saat ini kita berada pada poin pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi," kata Dalio.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek Investasi Bitcoin Cs Saat Trump "Kobarkan" Perang Tarif

Next Article Nintendo Switch 2 Jadi Korban Tarif Trump

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |