Pengusaha Pede Genjot Ekonomi Ditopang Stimulus dan Likuiditas Rp200 T

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memastikan akan kembali menggerakkan perekonomian, setelah pemerintah jor-joran menggelontorkan paket stimulus ekonomi dan likuiditas melalui penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di 5 bank pelat merah.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie seusai mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

"Ketika insentif sudah ada, digabung dengan likuiditas, Saya rasa berikutnya adalah bagaimana pelaku usaha bersama-sama untuk meningkatkan ekonomi," ucap Anindya yang akrab dipanggil Anin.

Anin mengatakan, kebijakan paket stimulus ekonomi dan gelontoran likuiditas itu menjadi angin segar bagi pelaku usaha di berbagai daerah untuk kembali meningkatkan iklim usahanya, setelah adanya pemangkasan anggaran atau efisiensi sejak awal tahun.

"Kemarin waktu akhir pekan saya di Papua ke 4 provinsi dari 6 provinsi, dan tadi pagi saya di Sumatera Selatan, dan mereka menambahkan bahwa dengan efisiensi dana ke daerah, ya dibutuhkan pengusaha bekerja keras bersama dengan pimpinan provinsi supaya ekonomi bergulir, salah satunya dengan dengan investasi bahkan perdagangan sesama pulau contohnya," ucap Anin.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim dengan kebijakan penambahan likuditas Rp 200 triliun ke lima bank milik negara telah membuat perbankan semakin gencar menyalurkan kredit ke dunia usaha. Menurutnya, kredit di sejumlah perbankan sudah naik dari kisaran sebelumnya 8% menjadi 11%.

Selain itu, ia menekankan paket stimulus yang terus diperkuat oleh Presiden Prabowo Subianto juga bakal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi akhir 2025 lebih cepat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi per kuartal IV-2024 bisa mencapai 5,67% dari perkiraan semula 5,5%.

"Saya bukan 5,5% lagi pertumbuhan ekonomi. Hitungan kita 5,67%, hampir 5,7%," tegas Purbaya di kawasan Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (17/10/2025).


(arj)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Pemerintah Siapkan Stimulus Baru, Diskon Listrik Jadi Sorotan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |