Pemerintah Turun Gunung ke India Cari Daging Kerbau Murah

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN di sektor pangan, ID Food mengaku, pihaknya bersama Kementerian Pertanian akan melakukan negosiasi harga untuk impor daging kerbau dari India. Hal itu dilakukan atas penugasan pemerintah untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton.

Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan, hingga saat ini impor daging kerbau belum dapat dilakukan karena harga kerbau di India masih mahal. Negosiasi secara G to G tersebut dilakukan agar dapat membeli dengan harga yang murah sehingga dapat menjualnya di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Kami ingin percepat importasi kerbau paling tidak jangan sampai di India naik harganya, kita kerja sama dengan Kementerian Pertanian atau tim yang berangkat ke sana paling tidak jangan mahal-mahal jadi bisa jual di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi)," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Meski demikian dia menegaskan, stok daging kerbau selama Ramadan dan Lebaran aman. Impor katanya dilakukan untuk menjaga stabilitas harga daging di masyarakat.

"Saya yakin kebutuhan stok Lebaran sudah cukup. Ada daging sapi, kerbau juga, tapi kebutuhan ini sudah cukup," imbuhnya.

Momentum importasi, kata dia, masih menunggu kepastian hasil negosiasi antara pemerintah Indonesia dan India, agar bisa dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) daging kerbau Rp 80.000 per kilogram. Saat ini persediaan stok daging sapi di gudang ID Food sebanyak 9 ribu ton, sementara di Perum Bulog ada sebanyak 10 ribu ton. Pasokan itu dinilai aman karena kebutuhan sebulan hanya 10 ribu ton.

(rob/wur)

Next Article Zulkifli Hasan Ungkap Kondisi Sembako Jelang Imlek Lanjut Lebaran 2025