Kabid Lingkungan Hidup HMI Cabang Medan, Rahmad Hidayat Munthe nilai pemerintah tak serius ungkap pelaku perusak hutan pemicu bencana di Tapanuli Raya. Waspada.id/Ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Kabid Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, Rahmad Hidayat Munthe, menyampaikan duka mendalam atas bencana banjir bandang dan longsor yang menimpa Tapanuli Raya, Sumatera Utara.
Namun di balik duka itu, ia mempertanyakan mandeknya pengungkapan pelaku-pelaku perusak lingkungan yang diduga kuat menjadi pemicu utama bencana.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
‘’Pemerintah, terutama Kementerian Kehutanan benar-benar tidak serius mengungkap dan memberi sanski tegas sebagai efek jera kepada mafia pelaku perusak hutan yang menyebabkan banjir bandang di Tapanuli Raya,’’ tegas Rahmad Hidayat Munthe yang akrab disapa Dayat, Minggu (7/12/2025).
Sampai hari ini, kata Dayat, kita hanya bisa bertanya-tanya: siapa sebenarnya pelaku perusak lingkungan itu? ‘’Kenapa, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan para pemangku kebijakan masih belum mampu membuka siapa dalang sebenarnya?” ujarnya.
Dayat menyebut, jangan sampai publik justru menangkap kesan bahwa pelaku perusakan lingkungan seperti dibungkus menjadi hantu tak bertuan—seolah ada tangan-tangan yang melindungi atau membiarkan mereka terus beroperasi.
“Jangan jadikan kecurigaan kami benar, bahwa ada pihak-pihak yang terlalu kuat untuk disentuh. Bencana luar biasa ini bukan datang tiba-tiba. Alam murka karena terlalu lama ditampar rakusnya manusia,” ucapnya.
Ia menilai, banyaknya pohon-pohon besar hanyut saat banjir bandang menjadi bukti kasat mata kerusakan yang sudah lama terjadi. Namun hingga kini, “oknum” yang bertanggung jawab masih tidak jelas rimbanya.
“Kita memang sedang fokus mengevakuasi korban yang tertimbun. Tapi itu tidak boleh menjadi alasan bagi aparat dan pemerintah untuk berhenti mencari siapa mafia yang menghancurkan lingkungan kita,” lanjutnya.
Rahmad menegaskan bahwa masyarakat Sumatera Utara sudah terlalu sering menjadi korban, sementara “mafia lingkungan” yang diduga bermain di balik layar seakan terus hidup nyaman.
“Kepada pemerintah Republik Indonesia, jangan jadikan rakyat sebagai tumbal lagi. Jangan biarkan ada ‘mafia jahat’ yang tak tersentuh, sementara masyarakat selalu jadi korban tiap alam menagih balas,” katanya.
Kabid LH HMI Medan itu menutup pernyataannya dengan tantangan keras: “Ada bencana. Ada pohon hanyut. Ada hutan hilang. Tapi pelakunya tidak ada? Sampai kapan pelaku perusak lingkungan ini disulap jadi hantu tak bertuan?,’’ tandasnya.(id96)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































