
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BINJAI (Waspada.id): Kisah cinta UN, 31, yang awalnya manis berakhir pahit. Perkenalan UN dengan RS, 24, terjadi saat ia bekerja di sebuah pabrik dekat Mandiri Supermarket, Sunggal. Hampir setahun saling mengenal, hubungan keduanya semakin dekat. RS kerap menjemput, mengantar, dan mengajaknya makan bersama.
Beberapa bulan kemudian, RS bahkan sempat mengutarakan niat untuk menikah. “Saya percaya sama dia, apalagi dia pernah bilang ingin menikah,” ujar UN.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Namun, malam 3 Agustus 2025 menjadi awal musibah. Sekitar pukul 02.00 WIB, anak UN sakit dan harus dirawat di rumah sakit di Binjai. RS datang menjenguk dan menginap untuk menemani. Saat UN tertidur, tanpa sepengetahuannya, kartu ATM miliknya diambil RS.
“Saya baru sadar kartu ATM hilang saat akan membayar biaya rumah sakit anak,” ungkap UN.
Keesokan harinya, 5 Agustus 2025, anak UN diperbolehkan pulang. Ia bergegas ke kantor cabang BCA untuk memblokir kartu. Saat memeriksa mutasi rekening, UN terkejut melihat penarikan dana Rp43 juta pada 4 Agustus dan Rp40 juta pada 5 Agustus.
“Saya langsung cek mutasi, ternyata ada penarikan dua kali, masing-masing Rp43 juta dan Rp40 juta,” kata UN.
Kecurigaan UN menguat setelah nomor ponsel RS tidak aktif. Ia mendatangi rumah orang tua RS, namun mereka mengaku RS sudah lama tidak pulang. Bahkan, ada yang menyebut RS pernah terlibat kasus serupa dengan kerugian Rp20 juta di sebuah pusat perbelanjaan di Medan.
Tidak menyerah, UN menelusuri informasi dari teman-teman RS. Ia mendapat petunjuk bahwa RS tinggal sementara di Kancil Mas, Tanah Tinggi. Namun, saat didatangi, RS tidak ada. Pemilik rumah mengatakan RS pergi terburu-buru seperti ketakutan.
Hingga kini, keberadaan RS belum diketahui. Pada 6 Agustus 2025, UN resmi melaporkan kasus ini ke Polsek Binjai Utara dengan nomor laporan polisi LP/B/83/VIII/2025/SPKT/POLSEK BINJAI UTARA/POLRES BINJAI/POLDA SUMATERA UTARA.
“Saya hanya ingin pelaku segera tertangkap dan uang saya kembali,” tegas UN.
Sehari kemudian, 7 Agustus, UN kembali mencari jejak RS dan mendatangi rumah rekan RS. Di sana, seseorang berinisial D menyerahkan diri dan mengaku disuruh RS menarik uang melalui layanan BRILink di Km 16, Diski.
Kapolsek Binjai Utara, Kompol Parlindungan Panjaitan, saat dikonfirmasi kasus ini. “Sedang diproses ya bg. Makasih,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan WhatsApp pada Jumat (9/8).(id91)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.